TUBAN, Radar Tuban – Makna patung sembilan kuda di Bundaran Sleko disampaikan langsung Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky saat launching Taman Sleko dan event baru bertitel Car Free Night pada Sabtu (19/3) malam.
Dalam sesi wawancara dengan awak media, bupati menerangkan, sembilan patung kuda berwarna putih itu memiliki makna yang kompleks.
‘’Sengaja memilih kuda karena hewan tersebut memiliki lambang kesetiaan,’’ terangnya.
Bupati bergelar sarjana ekonomi ini menyampaikan, selain penting untuk dilaksanakan, kesetiaan juga penting disimbolkan. Harapannya, agar semua unsur baik pemerintah maupun masyarakat selalu diingat. Utamanya ketika melewati Bundaran Sleko.
Mas Bupati, panggilan akrabnya juga mengutarakan makna patung sembilan kuda yang tersusun menumpuk.
‘’Tumpang tindih kuda-kuda itu memiliki makna gotong-royong,’’ jelasnya.
Dari makna tersebut, dia berharap seluruh lapisan masyarakat Tuban selalu guyub rukun. Meski ada sembilan kuda atau bahkan lebih, kata Mas Bupati, semangat kolaborasi dan koordinasi harus terus terjaga. Hal tersebut demi kemaslahatan bersama yang lebih baik dan harmonis.
Terkait satu kuda yang paling atas dan fokus menatap ke langit, dia menyampaikan, kuda tersebut merupakan simbol dari pemimpin yang menatap masa depan. Melalui kesetiaan, kolaborasi, dan koordinasi antarlapisan, pemimpin yang juga bagian dari lapisan tersebut akan dimudahkan mencapai tujuan.
”Sudah barang tentu, tujuan tersebut tidak untuk kepentingan sendiri, namun untuk kepentingan komunal,” ujar dia mengulas kemajuan bersama untuk sebuah kesejahteraan orang banyak.
Lebih lanjut bupati yang masih lajang ini meminta seluruh unsur berkenan menjaga dan merawat keindahan tugu beserta Taman Sleko. Dia menyampaikan, menjaga dan merawat itu membutuhkan kerja sama yang bagus. Khusus kepada masyarakat, Mas Bupati menekankan jangan membuang sampah sembarangan di taman yang baru dibangun tersebut.
‘’Demi keindahan lingkungan, hal kecil seperti membuang sampah pada tempatnya harus dilakukan,’’ pungkasnya. (sab/ds)