27.6 C
Tuban
Friday, 22 November 2024
spot_img
spot_img

Lirik Penyihir Qodir Band, Dul Jaelani: Syair Keresahan Anak Muda di Era Sekarang

spot_img

JAKARTA – Band bentukan Dul Jaelani, yaitu Qodir Band, merilis single keempatnya dari album “Seribu Bulan” berjudul “Penyihir”, mengisahkan fenomena elit global yang belakangan ini mengemuka di kanal-kanal media sosial.

“Penyihir” dikemas kental dengan format bernuansa rock yang liriknya merupakan hasil kontemplasi dari Dul Jaelani, anak bungsu musisi Ahmad Dhani dan mantan istrinya Maia Estianty.

“Soal lirik, Qodir mengambil diksi yang lugas saja. saya hanya melantunkan sebuah syair yang menggambarkan keresahan saya terhadap era yang sedang berjalan, dan mungkin juga keresahan banyak anak muda lainnya,” ujar Dul Jaelani pada keterangan pers, Minggu.

Dul Jaelani menambahkan bahwa “Penyihir adalah “bentuk sarkasme terhadap elit global dunia”.

Band rock yang digawangi Dul Jaelani, Muhammad Xaviar, Deriel Sudiro, dan Axel CB itu merilis “Penyihir” pada 22 September, untuk dimasukkan pada kantung album “Seribu Bulan” yang rilis tahun lalu.

Baca Juga :  Lagu ‘Njarem’ Cantika Talita, Tentang Hubungan yang Dikhianati

Gitaris Muhammad Xaviar mengatakan genre rock yang menjadi jati Qodir, sengaja dipilih, selain karena kecintaan mereka terhadap genre musik tersebut, namun, juga menjadi langkah meramaikan kembali skena musik yang hampir ditinggalkan kebanyakan anak muda.

“Sepakat kami mengusung musik rock sebagai harga mati genre musiknya Qodir. Karena kami melihat musik rock hampir punah di era sekarang. Kami ingin meramaikan kembali skena musik funk, blues, psychedelic, rock and roll yang sudah hampir punah di industri musik era zilenial,” kata Xaviar.

Dul yang juga menjadi produser musik dalam album “Seribu Bulan” menyebut lagu upbeat itu terinspirasi dari lagu “Dance, Habibi” dari grup musik Ali, yang merupakan proyek dari John Paul Patton, vokalis dari Kelompok Penerbang Roket.

Baca Juga :  Lee Jae Wook Bahagia Bisa Bertemu Penggemar di Jakarta

Ide idealis Qodir memang ingin selalu mengedepankan genre musik rock. Walau mereka sadar bahwa hal itu tidak mudah dan melawan arus musik populer saat ini.

Kebanyakan inspirasinya datang dari band rock Amerika Nirvana, meski Qodir tetap ingin memiliki ciri khas sendiri.

“Kami semua memang penggemar berat Nirvana, tapi, kami tak mau melakukan apa yang telah Nirvana lakukan. Kami ingin melakukan sesuatu yang baru dengan menambahkan brass section pada lagu ini agar musiknya beda dan kaya,” tutur Axel CB.

Lagu “Penyihir” kini sudah tersedia dan dapat dinikmati pendengar di berbagai layanan platform streaming musik digital. (*)

Sumber: ANTARA, Pewarta: Pamela Sakina

JAKARTA – Band bentukan Dul Jaelani, yaitu Qodir Band, merilis single keempatnya dari album “Seribu Bulan” berjudul “Penyihir”, mengisahkan fenomena elit global yang belakangan ini mengemuka di kanal-kanal media sosial.

“Penyihir” dikemas kental dengan format bernuansa rock yang liriknya merupakan hasil kontemplasi dari Dul Jaelani, anak bungsu musisi Ahmad Dhani dan mantan istrinya Maia Estianty.

“Soal lirik, Qodir mengambil diksi yang lugas saja. saya hanya melantunkan sebuah syair yang menggambarkan keresahan saya terhadap era yang sedang berjalan, dan mungkin juga keresahan banyak anak muda lainnya,” ujar Dul Jaelani pada keterangan pers, Minggu.

Dul Jaelani menambahkan bahwa “Penyihir adalah “bentuk sarkasme terhadap elit global dunia”.

Band rock yang digawangi Dul Jaelani, Muhammad Xaviar, Deriel Sudiro, dan Axel CB itu merilis “Penyihir” pada 22 September, untuk dimasukkan pada kantung album “Seribu Bulan” yang rilis tahun lalu.

- Advertisement -
Baca Juga :  Lagu ‘Njarem’ Cantika Talita, Tentang Hubungan yang Dikhianati

Gitaris Muhammad Xaviar mengatakan genre rock yang menjadi jati Qodir, sengaja dipilih, selain karena kecintaan mereka terhadap genre musik tersebut, namun, juga menjadi langkah meramaikan kembali skena musik yang hampir ditinggalkan kebanyakan anak muda.

“Sepakat kami mengusung musik rock sebagai harga mati genre musiknya Qodir. Karena kami melihat musik rock hampir punah di era sekarang. Kami ingin meramaikan kembali skena musik funk, blues, psychedelic, rock and roll yang sudah hampir punah di industri musik era zilenial,” kata Xaviar.

Dul yang juga menjadi produser musik dalam album “Seribu Bulan” menyebut lagu upbeat itu terinspirasi dari lagu “Dance, Habibi” dari grup musik Ali, yang merupakan proyek dari John Paul Patton, vokalis dari Kelompok Penerbang Roket.

Baca Juga :  Dulunya Tabu, Sekarang Dituntut Beradaptasi

Ide idealis Qodir memang ingin selalu mengedepankan genre musik rock. Walau mereka sadar bahwa hal itu tidak mudah dan melawan arus musik populer saat ini.

Kebanyakan inspirasinya datang dari band rock Amerika Nirvana, meski Qodir tetap ingin memiliki ciri khas sendiri.

“Kami semua memang penggemar berat Nirvana, tapi, kami tak mau melakukan apa yang telah Nirvana lakukan. Kami ingin melakukan sesuatu yang baru dengan menambahkan brass section pada lagu ini agar musiknya beda dan kaya,” tutur Axel CB.

Lagu “Penyihir” kini sudah tersedia dan dapat dinikmati pendengar di berbagai layanan platform streaming musik digital. (*)

Sumber: ANTARA, Pewarta: Pamela Sakina

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

spot_img
spot_img