RADAR TUBAN – Aksi pencurian aset pembelajaran siswa kembali meneror lembaga pendidikan di Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban. Minggu (31/7) dini hari, SDN Sumurjalak 2 Plumpang menjadi korbannya.
Dalam aksinya, maling menggasak 1 unit LCD proyektor dan 2 unit printer. Modus pencurian tersebut dengan membobol pintu dan jendela kantor tempat penyimpanan benda berharga tersebut. Peranti yang digunakan diperkirakan linggis.
Pencurian di lembaga pendidikan di Kecamatan Plumpang bukanlah yang pertama. Sebelumnya, SDN Sumurjalak 2 jadi korbannya.
Selama dua bulan tercatat lima sekolah yang disasar maling. Yakni, SDN Ngrayung, SDN Badungrejo, SDN Sumberagung 2, SDN Sembungjo, dan SDN Kesamben 2.
Saking longgarnya pengamanan, beberapa sekolah menjadi korban pencurian lebih dari satu kali.
Salah satu guru di sekolah yang menjadi korban pencurian, mengatakan, aksi pencurian di semua sekolah tersebut sudah dilaporkan ke Polsek Plumpang.
Pendidik yang meminta identitasnya dirahasiakan tersebut mencurigai pelaku merupakan orang yang sama. Sebab, setiap beraksi, dia selalu menggunakan cara yang sama. Seperti membobol pintu atau jendela menggunakan linggis.
“Yang dicuri benda berharga, seperti proyektor, printer, dan sebagainya,” tuturnya.
Sejak maraknya pencurian, kata dia, setiap guru diminta mengamankan barang berharga milik sekolah dengan membawa pulang, seperti laptop, kamera, ponsel, dan aset lainnya.
Namun demikian, masih ada sejumlah aset yang tak bisa dibawa pulang. Aset negara inilah yang jadi sasaran maling.
Dia berharap aksi pencurian tersebut segera terungkap. Apalagi, benda yang dicuri merupakan aset pembelajaran yang dibutuhkan siswa.
“Yang diincar kebanyakan SD karena tidak ada penjaga malam,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Plumpang AKP Wahyu Dwi Waluyo membenarkan telah terjadi pencurian di SDN Sumurjalak 2 kemarin. Terkait sekolah mana saja yang jadi korban, perwira berpangkat balok tiga itu mengaku masih mendata. Termasuk kerugian dalam aksi tersebut juga belum bisa diungkapkan.
“Masih kami data (untuk jumlah korban dan kerugian), aksi terakhir benar terjadi di SDN Sumurjalak 2,” ujarnya. (yud/ds)