Radartban.jawapos.com – Menempelkan stiker pada rambu lalu lintas di kawasan Kota Tuban banyak dilakukan sejumlah tangan jail. Gambar tempel yang dipasang sangat beragam. Mulai logo hingga sponsor produk dan jasa. Bahkan, tidak sedikit yang promosi badut ulang tahun, pijat, hingga sedot WC.
Rambu lalu lintas terbanyak yang dipasangi stiker adalah papan petunjuk traffic light. Selebihnya jenis rambu lainnya.
Salah satu peranti pengatur lalu lintas yang paling banyak ”diserang” stiker adalah di simpang Tri Dharma, persisnya di sisi selatan simpang jalan tersebut. Papan petunjuk traffic light yang bertuliskan Sepeda Motor Belok Kiri Langsung tertutup hampir semua permukaannya. Saking penuhnya stiker yang menempel, papan petunjuk tersebut tak bisa dibaca.
Sejumlah pengemudi kendaraan roda dua dari arah selatan Jalan KH Agus Salim yang seharusnya bisa langsung belok menuju Jalan Dr Soetomo, justru berhenti di perempatan tersebut.
Kondisi yang sama terlihat pada sebuah rambu di timur simpang Kalitempe (Jalan Basuki Rachmad-Jalan AKBP Suroko). Sasarannya rambu larangan belok kiri untuk kendaraan roda empat pada pukul 06.00 hingga 21.00 dari timur Jalan Basuki Rachmad. Karena tulisannya tertutup, rambut ini tak terbaca.
Kondisi ini sebenarnya berlangsung cukup lama. Hanya saja, sampai sekarang ini belum ada upaya dari instansi terkait untuk membersihkannya. Termasuk menelusuri dan menindak pelaku vandalisme tersebut.(sab/ds)
Radartban.jawapos.com – Menempelkan stiker pada rambu lalu lintas di kawasan Kota Tuban banyak dilakukan sejumlah tangan jail. Gambar tempel yang dipasang sangat beragam. Mulai logo hingga sponsor produk dan jasa. Bahkan, tidak sedikit yang promosi badut ulang tahun, pijat, hingga sedot WC.
Rambu lalu lintas terbanyak yang dipasangi stiker adalah papan petunjuk traffic light. Selebihnya jenis rambu lainnya.
Salah satu peranti pengatur lalu lintas yang paling banyak ”diserang” stiker adalah di simpang Tri Dharma, persisnya di sisi selatan simpang jalan tersebut. Papan petunjuk traffic light yang bertuliskan Sepeda Motor Belok Kiri Langsung tertutup hampir semua permukaannya. Saking penuhnya stiker yang menempel, papan petunjuk tersebut tak bisa dibaca.
Sejumlah pengemudi kendaraan roda dua dari arah selatan Jalan KH Agus Salim yang seharusnya bisa langsung belok menuju Jalan Dr Soetomo, justru berhenti di perempatan tersebut.
Kondisi yang sama terlihat pada sebuah rambu di timur simpang Kalitempe (Jalan Basuki Rachmad-Jalan AKBP Suroko). Sasarannya rambu larangan belok kiri untuk kendaraan roda empat pada pukul 06.00 hingga 21.00 dari timur Jalan Basuki Rachmad. Karena tulisannya tertutup, rambut ini tak terbaca.
- Advertisement -
Kondisi ini sebenarnya berlangsung cukup lama. Hanya saja, sampai sekarang ini belum ada upaya dari instansi terkait untuk membersihkannya. Termasuk menelusuri dan menindak pelaku vandalisme tersebut.(sab/ds)