Radartuban.jawapos.com – Kinerja Polres Tuban dalam pengungkapan kasus tabrak lari selama 2022 menyisakan banyak catatan. Hingga awal Januari 2023 ini masih 33 kasus tabrak lari yang belum terungkap.
Kesulitan pengungkapan dipicu minimnya saksi mata dan barang bukti. Polisi mengklaim masih menyelidiki puluhan kasus tersebut.
Kapolres Tuban AKBP Rahman Wijaya mengakui masih ada tugas institusinya yang belum
terselesaikan. Dia beralasan kasus tabrak lari belum terungkap karena minim petunjuk awal. Hanya sebagian kecil kasus tabrak lari yang sudah mengantongi saksi mata dan barang bukti berupa rekaman CCTV.
‘’Iya, masih ada tunggakan kasus tabrak lari sebanyak 33 perkara,’’ tutur dia saat dikonfirmasi Jawa Pos Radar Tuban.
Lulusan Akpol 2000 ini mengatakan, sejumlah kasus tabrak lari berhasil diungkap karena ada barang bukti dan saksi. Selain itu, petugas juga memiliki cara agar pelaku tabrak lari bisa segera diidentifikasi. Salah satunya yang sudah dilakukan adalah dengan menyisir pangkalan dan tempat parkir truk pascakejadian tabrak lari dari kendaran besar.
‘’Kalau ada petunjuk-petunjuk yang ditemukan petugas pasti akan langsung diproses,’’ tutur dia.
Mantan Kapolres Sumenep ini melanjutkan, berdasarkan data Anev Satlantas Polres Tuban selama satu tahun, jumlah kecelakaan lalu lintas mencapai 1.313 kejadian. Kemudian, jumlah penye lesaian perkara mencapai 1.153 kasus. Sebanyak 127 merupakan kasus tabrak lari dengan rincian 94 kasus terungkap dan masih sidik 33 kasus.
‘’Sebagian besar kasus tabrak lari yang belum terungkap terjadi saat malam dan dini hari,’’ lanjut dia.
Juga dijelaskan bahwa kasus tabrak lari banyak terjadi di sejumlah titik rawan kecelakaan atau blackspot. Seperti jalan lingkar selatan (JLS) dan Jalan Tuban–Widang. Di lokasi tersebut, selain sepi, juga minim penerangan saat malam.
Maka dari itu, Polres Tuban langsung berkoordinasi dengan pemkab untuk memasang lampu penerangan jalan umum (PJU) di lokasi rawan tersebut. (yud/tok)