Usai melukai korbannya, segerombolan gangster tersebut langsung kabur. Kepada wartawan koran ini, korban mengaku tak sempat melihat nopol motor pelaku. Meski demikian, dia mengingat ciri-ciri salah seorang pelaku yang mengenakan kaus hitam dengan sablon atau identitas dari salah satu kelompok yang diduga gangster.
Dengan kucuran darah di punggung, NI selanjutnya pulang dan dirawat keluarganya. Korban memilih tidak melaporkan kejadian tersebut karena takut berurusan dengan hukum.
NI menceritakan, kejadian pembacokan tersebut dialami di Jalan Letda Sucipto, persisnya dekat simpang Mondokan. Sebagian besar anggota gangster yang mengendarai motor berknalpot brong tersebut konvoi dari timur ke barat.
Gerombolan tersebut sempat melintasi rumah bupati Aditya Halindra Faridzky dan beraksi di dekat rumah orang nomor satu di Pemkab Tuban tersebut.
‘’Semoga ada tindakan tegas agar tidak ada korban lain,’’ kata pemuda itu.
Dikonfirmasi terkait kejadian tersebut, Kasi Humas Polres Tuban Iptu Jamhari Mukri menuturkan, pihaknya belum mendapat laporan terkait jatuhnya korban dari aksi video yang viral tersebut. Namun demikian, pihaknya berjanji akan menindak tegas pelaku aksi tersebut.
Jamhari juga menyampaikan, Polres Tuban sudah berkoordinasi untuk meningkatkan razia agar bisa menangkap komplotan yang meresahkan masyarakat tersebut.
‘’Sudah dibahas satreskrim, satlantas, satintelkam, dan satsabhara untuk meringkus kelompok itu,’’tegasnya. (yud/ds)
Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Tuban, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Tuban”. Caranya klik link join telegramradartuban. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.