27.6 C
Tuban
Saturday, 23 November 2024
spot_img
spot_img

Hendrik Pelaku Pembunuhan PKL di Trotoar RE Martadinata Divonis 11 Tahun

spot_img

Radartuban.jawapos.com – Masih ingat kasus pembunuhan di trotoar Jalan RE Martadinata awal Januari lalu? Seorang pedagang kaki lima (PKL), Jaelani dihabisi nyawanya oleh pria mabuk bernama Hendrik Puji Utomo.

Pelaku yang dikenal sebagai preman setempat itu membunuh PKL berusia 58 tahun tersebut dengan cara memukuli dan membenamkan korban ke laut hingga mati.

Kemarin (14/6), dalam sidang putusan secara virtual yang dipimpin Ketua Majelis Hakim Yayuk Musyafirah, pelaku divonis hukuman sebelas tahun kurungan penjara.

‘’Vonis terdakwa satu tahun lebih ringan dari tuntutan JPU (jaksa penuntut umum),’’ kata Humas Pengadilan Negeri (PN) Tuban Uzan Purwadi kepada Jawa Pos Radar Tuban di ruang kerjanya kemarin (14/6).

Baca Juga :  Nevi Terdakwa Kasus Korupsi APBDes Bunut Dituntut Empat Tahun Penjara

Disampaikan Uzan, sebelumnya JPU menuntut terdakwa dengan hukuman 12 tahun penjara. Pria 32 tahun itu dijerat dengan dua pasal sekaligus. Yakni, pasal 338 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Tindak Pidana Pembunuhan dan pasal 251 ayat 3 tentang Tindak Pidana Penganiayaan yang menyebabkan nyawa korban melayang.

Perihal vonis terdakwa lebih ringan, magister hukum alumni Universitas Wijaya Putra Surabaya ini menyampaikan, di antara yang meringankan hukuman terdakwa, yakni bersikap kooperatif, mengakui perbuatannya, dan selalu sopan selama persidangan.

‘’Terdakwa yang diwakili kuasa hukumnya menerima vonis majelis hakim, sedangkan JPU masih pikir-pikir,’’ tandasnya ayah tiga anak itu.

Sekadar diketahui, maut yang menjemput Jaelani pada Rabu malam (5/1) bermula saat korban melapak warung kopi di trotoar Jalan RE Martadinata. Sekitar pukul 20.45, lapaknya didatangi Hendrik. Namun, kedatangan Hendrik amat tidak sopan. Dengan motor, Hendrik melintasi trotoar yang digunakan korban melapak.

Baca Juga :  Jangan Sampai Kena Derek, Ini Aturan Parkir di Jalan Sunan Kalijaga Tuban

Jaelani yang terganggu lantas menegur aksi pelaku tersebut. Namun, Hendrik tak terima dan langsung menganiaya Jaelani hingga tewas. (sab/tok)

Radartuban.jawapos.com – Masih ingat kasus pembunuhan di trotoar Jalan RE Martadinata awal Januari lalu? Seorang pedagang kaki lima (PKL), Jaelani dihabisi nyawanya oleh pria mabuk bernama Hendrik Puji Utomo.

Pelaku yang dikenal sebagai preman setempat itu membunuh PKL berusia 58 tahun tersebut dengan cara memukuli dan membenamkan korban ke laut hingga mati.

Kemarin (14/6), dalam sidang putusan secara virtual yang dipimpin Ketua Majelis Hakim Yayuk Musyafirah, pelaku divonis hukuman sebelas tahun kurungan penjara.

‘’Vonis terdakwa satu tahun lebih ringan dari tuntutan JPU (jaksa penuntut umum),’’ kata Humas Pengadilan Negeri (PN) Tuban Uzan Purwadi kepada Jawa Pos Radar Tuban di ruang kerjanya kemarin (14/6).

Baca Juga :  Direktur Bappenas Diperiksa Terkait Kasus Korupsi BTS Kominfo

Disampaikan Uzan, sebelumnya JPU menuntut terdakwa dengan hukuman 12 tahun penjara. Pria 32 tahun itu dijerat dengan dua pasal sekaligus. Yakni, pasal 338 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Tindak Pidana Pembunuhan dan pasal 251 ayat 3 tentang Tindak Pidana Penganiayaan yang menyebabkan nyawa korban melayang.

- Advertisement -

Perihal vonis terdakwa lebih ringan, magister hukum alumni Universitas Wijaya Putra Surabaya ini menyampaikan, di antara yang meringankan hukuman terdakwa, yakni bersikap kooperatif, mengakui perbuatannya, dan selalu sopan selama persidangan.

‘’Terdakwa yang diwakili kuasa hukumnya menerima vonis majelis hakim, sedangkan JPU masih pikir-pikir,’’ tandasnya ayah tiga anak itu.

Sekadar diketahui, maut yang menjemput Jaelani pada Rabu malam (5/1) bermula saat korban melapak warung kopi di trotoar Jalan RE Martadinata. Sekitar pukul 20.45, lapaknya didatangi Hendrik. Namun, kedatangan Hendrik amat tidak sopan. Dengan motor, Hendrik melintasi trotoar yang digunakan korban melapak.

Baca Juga :  Dinsos Siap Lindungi Korban Penganiayaan Siswa SD dan Keluarganya

Jaelani yang terganggu lantas menegur aksi pelaku tersebut. Namun, Hendrik tak terima dan langsung menganiaya Jaelani hingga tewas. (sab/tok)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

spot_img
spot_img