Radartuban.jawapos.com – Perlawanan Mbah Salmo, 62, warga Desa Guwoterus, Kecamatan Montong belum berhenti. Merasa belum mendapat keadilan, kakek yang dilaporkan polisi oleh kadesnya karena menuntut bansos di media sosial (medsos) ini kembali mengeluarkan sejumlah fakta yang selama ini disimpannya.
Kepada Jawa Pos Radar Tuban, dia membeberkan beberapa warga miskin di Guwoterus yang sama sekali tak menerima bansos. Mereka, antara lain, Dasmi (warga RT 4, RW 2), Sumarni (RT 4, RW 2), Lammiti (RT 4, RW 2), Dasilah (RT 3, RW 2), Turmi (RT 7, RW 2), dan Kanang (RT 7, RW 2). Selanjutnya Karsiti (RT 4, RW 2), Warnoto (RT 7, RW 2), Yudi (RT 6, RW 2), Karsim (RT 6, RW 2), Darminah (RT 6, RW 2), Darsilan (RT 4, RW 2), Warsiman (RT 3, RW 4), Karti (RT 5, RW 2), Dartik (RT 6, RW 2), dan Karsinah (RT 7, RW 1).
Mbah Salmo juga menggambarkan kondisi sejumlah warga melarat yang tak tersentuh bansos. Salah satunya Karsinah. Dia mengungkapkan, wanita tersebut janda tua tak berpenghasilan. Selanjutnya, Dasmi yang tinggal di gubuk reot yang nyaris roboh.
‘’Selama ini, mereka tak berani protes dan memilih diam. Mau dibiarkan sampai kapan ketidakadilan seperti ini?’’ keluh suami Dartik itu.
Mbah Salmo mengaku mendata sendiri siapa saja warga miskin yang tak tersentuh bansos. Termasuk sejumlah nama penerima bansos yang ekonominya mapan. Di antaranya, Tamaji (RT 4, RW 2), Surati (RT 4, RW 2), Lis Wader (RT 2, RW 2), Giono (RT 4, RW 2), dan Karji (RT 4, RW 2).
‘’Ada warga pemilik pom bensin mini, tapi justru mendapatkan bantuan,’’ ungkap kakek yang sehari-harinya membuka warung kopi itu.
Dikonfirmasi terpisah, Sekretaris Desa Guwoterus, Kecamatan Montong Samsudin mengatakan, kuota bantuan yang diberikan pemerintah sangat terbatas. Karena itu, belum semua warga tersentuh bantuan. Dia menjelaskan, kuota bantuan yang diberikan desa melalui bantuan langsung tunai dana desa (BLT DD) diberikan kepada 130 orang. Sedangkan bantuan sosial tunai (BST) 37 orang dan program keluarga harapan (PKH) 119 orang.
‘’Kuota bantuan terbatas, diutamakan yang paling membutuhkan’’ tegasnya.
Samsudin tak terima dituduh mendistribusi bansos hanya kepada pendukung kades. Dia menjelaskan semua distribusi bansos sudah sesuai dengan data di lapangan. Dia menyebut salah satu anak Mbah Salmo juga terdaftar sebagai penerima bansos. Demikian pula ibu Salmo juga menerima bantuan RTLH (rumah tidak layak huni) dari desa.
‘’Dalam memberi bantuan, pemdes tidak pernah membeda-bedakan dia pendukung siapa,’’ tandasnya. (yud/ds)