Harga emas kembali menggila. Harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) melonjak tajam hingga menyentuh rekor tertinggi baru dalam sejarah pada perdagangan Senin (13/10) pagi.
Manuver agresif konglomerat Prajogo Pangestu di sektor energi makin terang-terangan. Melalui emiten andalannya PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (kode saham: CUAN), Prajogo resmi menguasai 90 persen saham PT Guna Dharma Integra (GDI) lewat anak usaha PT Volta Daya Energi Indonesia (VDEI).
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mencetak sejarah sebagai perusahaan tambang pertama di Indonesia yang meraih Sertifikat Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU. Langkah ini bukti komitmen PTBA terhadap tata kelola bersih dan kompetisi usaha sehat.
Setelah lima hari beruntun mencetak rekor harga tertinggi sepanjang masa, harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam/ANTM) akhirnya tersandung juga. Kamis (2/10), harga emas Antam turun Rp 2.000 menjadi Rp 2.235.000 per gram. Sebuah jeda kecil yang mematahkan reli super kilat sejak Jumat pekan lalu.
Saham bank paling bergengsi di negeri ini, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), lagi-lagi bikin investor keder. Selasa (30/9), sahamnya parkir di harga Rp 7.625 alias nyungsep 1,93 persen. Padahal sehari sebelumnya sempat menghijau. Sepanjang pekan lalu, grafik BBCA lebih sering berdarah ketimbang segar.
Lonjakan liar saham PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE) yang tembus ribuan persen sepanjang 2025 ternyata mengarah pada satu nama kunci: Suganto Gunawan. Komisaris utama yang jarang tampil di media ini diam-diam mengendalikan CBRE melalui perusahaan investasinya, PT Omudas Investment.