Pasar modal kembali memanas. PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) menilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) punya peluang menembus level 8.500 pada perdagangan pekan ini. Optimisme itu bukan isapan jempol. Sejumlah data ekonomi penting siap rilis, sementara peluang Bank Indonesia menurunkan suku bunga kembali terbuka lebar.
Dominasi New York di panggung finansial internasional kembali mendapat legitimasi. Kota berjuluk “The Capital of Capital” itu menempati posisi teratas dalam Global Financial Centres Index (GFCI) edisi ke-37 dengan rating 769. London, Hong Kong, dan Singapura membuntuti—formasi yang menegaskan peta kekuatan global belum sepenuhnya bergeser, tapi tengah mengalami getaran besar dari kawasan Asia.
Bursa saham Indonesia kembali berguncang. Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup turun 24,73 poin atau 0,29 persen ke level 8.366,5 pada perdagangan Selasa (11/11).
PT Hafar Daya Konstruksi (HDK) akhirnya buka suara. Perusahaan yang merupakan anak usaha PT Petrosea Tbk (PTRO) itu menegaskan tidak memiliki afiliasi, hubungan kepemilikan, atau kerja sama apa pun dengan PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE).
Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan gejolak pasar keuangan yang belum reda, cadangan devisa Indonesia justru naik. Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa nasional pada akhir Oktober 2025 mencapai USD 149,9 miliar, meningkat dibandingkan posisi bulan sebelumnya sebesar USD 148,7 miliar.
Dunia keuangan global bersiap menghadapi gempa besar. Perusahaan pengembang ChatGPT, yakni OpenAI, tengah menyiapkan langkah strategis untuk melantai di bursa saham (IPO). Menurut laporan Stockwise, valuasi OpenAI ditaksir mencapai US$ 1 triliun atau sekitar Rp 16.000 triliun.