Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam/ANTM) kembali merangkak naik. Pada Senin (1/12), harga emas satu gram terkerek Rp 2.000 hingga menyentuh Rp 2.415.000 per gram. Kenaikan kecil yang justru mempertegas tren fluktuatif tajam dalam beberapa hari terakhir.
Awan gelap masih menggantung di langit industri Asia. Pada November, mesin-mesin manufaktur di China, Jepang, Korea Selatan, hingga Taiwan kembali melambat, menandai permintaan global yang belum pulih. Namun di tengah lesunya kawasan, justru Indonesia bersama Vietnam dan Malaysia bangkit menjadi pengecualian yang memberi warna berbeda.
Penurunan harian kembali menampar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Namun di balik garis merah hari ini, terselip fakta yang justru menguatkan: laju akumulasi 30 hari terakhir masih solid di zona hijau. Pasar seperti mengirim pesan berlapis—fluktuatif di permukaan, tetapi tetap bergerak naik dalam rentang waktu yang lebih panjang.
Siapa sebenarnya pemilik sah Bank Neo Commerce (BBYB)? Pertanyaan itu kembali mencuat setelah struktur kepemilikan emiten bank digital tersebut bergeser. Pergerakan saham di balik meja justru semakin mempertegas satu hal: BBYB sedang memasuki fase konsolidasi para pemilik modal, sementara harga sahamnya berlari kencang di lantai bursa.
Pergerakan indeks domestik kembali menunjukkan betapa pasar masih dihantui keraguan. Pada perdagangan Jumat (21/11) IDX ditutup di level 8.414,352, turun 5,564 poin atau -0,07 persen. Pelemahan ini kecil, tetapi cukup menggambarkan bahwa arus transaksi belum benar-benar menemukan tenaga dorong yang solid.
Ada jeda napas yang terasa jelas dalam laporan keuangan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) edisi Oktober 2025. Dikutip dari Investor.id, bank dengan kode emiten BBCA itu membukukan laba bersih individual Rp 4,68 triliun.