26.4 C
Tuban
Wednesday, 4 December 2024
spot_img
spot_img

Kasus DB Tinggi, Gelontorkan Dana Rp 275 Juta untuk Fogging

spot_img

Radartuban.jawapos.com – Tingginya kasus demam berdarah (DB) di Kota Legen hingga lepas tengah tahun ini memaksa giat fooging dilakukan lagi. Jika sejak April kemarin Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Tuban mandek nge-fooging tersebab anggaran yang minim, kini instansi tersebut sudah memiliki anggaran.

Kepala Dinkes P2KB Tuban Bambang Priyo Utomo mengatakan, saat ini dana dikantongi instansinya untuk fooging besarnya sekitar Rp 275 juta bersumber dari perubahan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) 2022.

‘’Dana segitu cukup untuk fooging hingga akhir tahun,’’ ujarnya kepada Jawa Pos Radar Tuban kemarin (3/9).

Pejabat akrab disapa Bambang ini mengemukakan, anggaran fooging sebelumnya habis pada triwulan pertama 2022 menyusul intensitas giat fooging untuk melawan masifnya wabah DBD Januari—Maret.

Baca Juga :  Dinkes Tuban Bakal Sweeping ke Rumah Warga yang Tak Hadir Saat Sub PIN Polio

Mantan Kepala Puskesmas Tambakboyo ini melanjutkan, setelah nantinya anggaran Rp 275 juta tersebut cair, penga sapan akan langusng dilakukan di wilayah-wilayah yang beberapa waktu terakhir didiami wabah DB.

‘’Salah satunya Desa Kradenan, Kecamatan Palang,’’ imbuhnya.

Ditanya berapa total kasus DB di Kabupaten Tuban hingga awal September 2022 ini, kepala dinas lulusan Universitas Brawjiaya Malang ini belum bisa menyampaikan persisnya.

Namun, berdasarkan rekap data instansinya hingga tutup Juni, jumlahnya sudah 211 kasus. Angka tersebut, kata dia, mengejutkan. Itu mengingat Januari—Desember 2021 lalu kasus DB di Kabupaten Tuban totalnya hanya 223 kasus.

‘’Jadi jumlah kasus DB pada 2022 ini diperkirakan bisa melebihi 2021. Sebab, 2022 masih ada empat bulan,’’ imbuhnya.

Baca Juga :  Bed RS Aman, tapi Pasien Covid-19 Kembali Meninggal

Pejabat berdomisili di Desa Kenanti, Kecamatan Tambakboyo ini meneruskan, di antara 211 kasus tercatat selama Januari—Juni 2022, wabah DB membuat empat penderitanya meninggal dunia.

Terpisah, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr R. Koesma Tuban Masyhudi mengatakan, masih tingginya penyakit DB hingga lepas pertengah tahun ini memang
tidak biasa.

‘’Biasanya, DB kuat merebak di awal dan akhir tahun saja,’’ ujarnya. (sab/tok)

Radartuban.jawapos.com – Tingginya kasus demam berdarah (DB) di Kota Legen hingga lepas tengah tahun ini memaksa giat fooging dilakukan lagi. Jika sejak April kemarin Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Tuban mandek nge-fooging tersebab anggaran yang minim, kini instansi tersebut sudah memiliki anggaran.

Kepala Dinkes P2KB Tuban Bambang Priyo Utomo mengatakan, saat ini dana dikantongi instansinya untuk fooging besarnya sekitar Rp 275 juta bersumber dari perubahan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) 2022.

‘’Dana segitu cukup untuk fooging hingga akhir tahun,’’ ujarnya kepada Jawa Pos Radar Tuban kemarin (3/9).

Pejabat akrab disapa Bambang ini mengemukakan, anggaran fooging sebelumnya habis pada triwulan pertama 2022 menyusul intensitas giat fooging untuk melawan masifnya wabah DBD Januari—Maret.

Baca Juga :  Dinkes P2KB: Menangkal Sebaran Aedes Aegypti Tidak Cukup Mengandalkan Fogging

Mantan Kepala Puskesmas Tambakboyo ini melanjutkan, setelah nantinya anggaran Rp 275 juta tersebut cair, penga sapan akan langusng dilakukan di wilayah-wilayah yang beberapa waktu terakhir didiami wabah DB.

- Advertisement -

‘’Salah satunya Desa Kradenan, Kecamatan Palang,’’ imbuhnya.

Ditanya berapa total kasus DB di Kabupaten Tuban hingga awal September 2022 ini, kepala dinas lulusan Universitas Brawjiaya Malang ini belum bisa menyampaikan persisnya.

Namun, berdasarkan rekap data instansinya hingga tutup Juni, jumlahnya sudah 211 kasus. Angka tersebut, kata dia, mengejutkan. Itu mengingat Januari—Desember 2021 lalu kasus DB di Kabupaten Tuban totalnya hanya 223 kasus.

‘’Jadi jumlah kasus DB pada 2022 ini diperkirakan bisa melebihi 2021. Sebab, 2022 masih ada empat bulan,’’ imbuhnya.

Baca Juga :  Demam Berdarah Merebak, Stok Trombosit Kosong

Pejabat berdomisili di Desa Kenanti, Kecamatan Tambakboyo ini meneruskan, di antara 211 kasus tercatat selama Januari—Juni 2022, wabah DB membuat empat penderitanya meninggal dunia.

Terpisah, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr R. Koesma Tuban Masyhudi mengatakan, masih tingginya penyakit DB hingga lepas pertengah tahun ini memang
tidak biasa.

‘’Biasanya, DB kuat merebak di awal dan akhir tahun saja,’’ ujarnya. (sab/tok)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

spot_img
spot_img