Bakti sosial operasi mata bagi penderita katarak menjadi agenda rutin Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Tuban dan RSUD dr. R. Koesma Tuban. Kemarin (8/2), aksi sosial yang bekerja sama dengan Pertamina EP Cepu, TPPI, Komite Mata Daerah (Komatda), dan Yayasan Paramitra Jawa Timur itu berlangsung di RSUD Koesma.
—————————————————–
TOTAL 61 penderita katarak berlatar belakang kurang mampu di Kabupaten Tuban mendapat pelayanan operasi mata gratis tersebut. Mereka berasal dari 33 puskesmas se-Kabupaten setelah melalui proses skrining, meliputi tes kesehatan, tes fisik, jantung, diabetes, visus mata, dan berbagai tes lainnya.
Dari hasil skrining tersebut, 61 penderita dinyatakan katarak dan memenuhi syarat. Pasalnya, tidak semua yang mengalami gangguan penglihatan menderita katarak.
Kepala Dinkes P2KB Tuban dr Bambang Priyo Utomo mengatakan, bakti sosial ini merupakan bagian dari program penanggulangan kebutaan akibat katarak. Operasi berlangsung beberapa tahap. Pada tahap pertama kemarin menangani 30 penderita. Sisanya dijadwalkan tahap kedua.
‘’Ditangani tiga dokter spesialis,’’ terang Bambang, sapaan akrabnya.
Selain menjalani operasi katarak gratis, para penderita juga diberikan bantuan berupa paket sembako yang secara simbolis diserahkan langsung oleh Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky bersama jajaran forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda).
‘’Anggaran kegiatan ini bersumber dari Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD dr R. Koesma,’’ terang mantan kepala Puskesmas Tambakboyo itu.
Bambang mengungkapkan, rata-rata penderita katarak karena faktor lanjut usia (lansia). Sebab, pada usia lanjut tersebut, fleksibilitas mata mengalami penurunan. Begitu pula dengan ketebalan dan kejernihan mata, serta serat protein pada mata juga mulai mengalami penurunan. Selain usia, ultraviolet (radiasi) juga bisa menjadi faktor pemicu lain.
‘’Dari sekian faktor tersebut, 70 persen rata-rata karena usia yang sudah lanjut,’’ paparnya.
Lebih lanjut pejabat alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (Unibra) Malang ini berharap, bakti sosial operasi katarak ini bisa meminimalisir potensi kebutaan akibat menderita katarak.
‘’Kami harapkan, operasi katarak ini bisa terus kita lakukan,’’ tuturnya.
Bupati Aditya Halindra Faridzky memberikan apresiasi luar biasa atas terselenggaranya bakti sosial operasi katarak di RSUD. Mas Bupati, sapaan akrab bupati menyampaikan, bakti sosial operasi katarak merupakan kegiatan yang positif dalam mencegah potensi kebutaan akibat katarak.
‘’Hal yang positif ini harus terus dilakukan,’’ tuturnya.
Lebih lanjut Mas Bupati berharap, jika alat yang digunakan untuk operasi katarak ini memungkinkan dibawa, maka layanan kepada masyarakat harus membasis hingga ke tingkat desa. Tujuannya, mendekatkan pelayanan. Tidak harus tersentral di kota. (tok/ds)