30.7 C
Tuban
Friday, 22 November 2024
spot_img
spot_img

Waspada! Kemarau Panjang Picu Infeksi Saluran Pernapasan

spot_img

TUBAN – Kemarau panjang tidak hanya menyebabkan kerawanan terhadap insiden kebakaran, tapi juga berdampak terhadap kesehatan. Salah satunya, infeksi saluran pernapasan.

Plt Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Tuban, Atiek Supratiningsih mengatakan, beberapa penyakit yang potensi meningkat selama musim kemarau ini adalah infeksi saluran pernapasan akut (Ispa). Pemicunya, banyak debu masuk ke saluran pernapasan.

‘’Ispa menyebabkan seseorang mudah flu dan batuk,’’ katanya.

Selain Ispa, yang perlu diwaspadai menurut Atiek, yakni penyakit demam berdarah (DB).

Dikatakan dia, meski tak musim penghujan, potensi naiknya penyakit yang disebabkan nyamuk aedes aegypti tetap ada.

Sebab, adanya fenomena El-Nino yang menyebabkan curah hujan sangat rendah. Sehingga memicu genangan air tempat nyamuk aedes aegypti berkembang biak.

Baca Juga :  Psikolog : Musik Dapat Tingkatkan Pengalaman Seksual

‘’Jadi, masyarakat harus semakin waspada, ketika ada genangan di sekitar rumah untuk segera dihilangkan,’’ ujarnya.

Meski turut mengkhawatirkan, saat ini angka penularan DB mengalami penurunan cukup signifikan. Itu karena masyarakat sudah sadar membasmi sarang nyamuk.

Lebih lanjut, Atiek menyampaikan, dengan kondisi cuaca yang cukup panas ini, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga daya tahan tubuh.

Juga, menjaga pola makan dan istirahat yang cukup.

‘’Disaat kondisi seperti saat ini, pentingnya sekali menjaga kesehatan,’’ imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tuban Zem Irianto Padama mengatakan, selama musim kemarau ini cuaca memang panas. Suhu udara di Tuban berdasarkan pengukuran BMKG Tuban rata-rata suhu maksimum hingga 32,3 derajat Celsius.

Baca Juga :  Hal yang Dapat Dilakukan Pasien Kemoterapi Demi Jaga Cadangan Ovarium

Kondisi cuaca lebih kering dan tidak ada tutupan awan. Sehingga pada siang terasa lebih panas, sedangkan saat malam atau dini hari terasa lebih dingin. (fud/tok)

TUBAN – Kemarau panjang tidak hanya menyebabkan kerawanan terhadap insiden kebakaran, tapi juga berdampak terhadap kesehatan. Salah satunya, infeksi saluran pernapasan.

Plt Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Tuban, Atiek Supratiningsih mengatakan, beberapa penyakit yang potensi meningkat selama musim kemarau ini adalah infeksi saluran pernapasan akut (Ispa). Pemicunya, banyak debu masuk ke saluran pernapasan.

‘’Ispa menyebabkan seseorang mudah flu dan batuk,’’ katanya.

Selain Ispa, yang perlu diwaspadai menurut Atiek, yakni penyakit demam berdarah (DB).

Dikatakan dia, meski tak musim penghujan, potensi naiknya penyakit yang disebabkan nyamuk aedes aegypti tetap ada.

- Advertisement -

Sebab, adanya fenomena El-Nino yang menyebabkan curah hujan sangat rendah. Sehingga memicu genangan air tempat nyamuk aedes aegypti berkembang biak.

Baca Juga :  Demam Berdarah Merebak, Stok Trombosit Kosong

‘’Jadi, masyarakat harus semakin waspada, ketika ada genangan di sekitar rumah untuk segera dihilangkan,’’ ujarnya.

Meski turut mengkhawatirkan, saat ini angka penularan DB mengalami penurunan cukup signifikan. Itu karena masyarakat sudah sadar membasmi sarang nyamuk.

Lebih lanjut, Atiek menyampaikan, dengan kondisi cuaca yang cukup panas ini, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga daya tahan tubuh.

Juga, menjaga pola makan dan istirahat yang cukup.

‘’Disaat kondisi seperti saat ini, pentingnya sekali menjaga kesehatan,’’ imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tuban Zem Irianto Padama mengatakan, selama musim kemarau ini cuaca memang panas. Suhu udara di Tuban berdasarkan pengukuran BMKG Tuban rata-rata suhu maksimum hingga 32,3 derajat Celsius.

Baca Juga :  Hal yang Dapat Dilakukan Pasien Kemoterapi Demi Jaga Cadangan Ovarium

Kondisi cuaca lebih kering dan tidak ada tutupan awan. Sehingga pada siang terasa lebih panas, sedangkan saat malam atau dini hari terasa lebih dingin. (fud/tok)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

spot_img
spot_img