TUBAN, Radar Tuban – Cakupan target vaksinasi lansia dosis pertama baru tercapai 71,19 persen dan dosis kedua sekitar 39,50 persen. Namun demikian, Dinas Kesehatan, Pengendalian Pendudukan, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Tuban sudah mendorong untuk menggeber vaksin booster (penguat) atau vaksin dosis ketiga bagi lansia dan masyarakat rentan.
Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Tuban, Kepala Dinkes P2KB Tuban Bambang Priyo Utomo mengatakan, penyuntikan vaksin dosis ketiga dimulai Rabu (12/1). Dia menegaskan, vaksinasi booster cukup mendesak untuk memberikan penguatan lebih pada lansia dan kelompok rentan. ‘’Lanjutan dosis satu dan dua tetap jalan, tapi dosis ketiga juga harus jalan untuk lansia dan rentan yang sudah menerima dosis pertama dan kedua,’’ kata dia kemarin (14/1).
Berapa cakupan vaksin booster yang sudah disuntikkan? Bambang belum bisa merilis data yang ter-update. ‘’Data di masing-masing puskesmas belum dimasukkan, tapi penyuntikan vaksin booster terus jalan,’’ terangnya.
Lebih lanjut mantan kepala Puskesmas Tambakboyo ini menyampaikan, dosis vaksin booster diambilkan dari dosis Pfizer, AstraZeneca, dan Moderna. Khusus untuk booster, jenis atau merek vaksin yang disuntikkan tidak harus sama dengan vaksin dosis pertama dan kedua.
Bambang mencontohkan jika dosis pertama Sinovac, maka dosis kedua juga Sinovac. Pun dengan AstraZeneca, baik dosis pertama maupun kedua mereknya juga harus sama. ‘’Untuk vaksin booster tidak masalah. Karena dosisnya hanya setengah,’’ ujarnya.
Sementara itu, penyuntikan vaksin anak berjalan cukup cepat ketimbang vaksinasi lansia. Saking cepatnya, saat ini persentase cakupan vaksinasi anak dosis pertama sudah melampaui cakupan vaksinasi lansia. Total cakupannya mencapai sekitar 72,69 persen. Melihat cepatnya vaksinasi anak tersebut, ditargetkan akhir Januari ini cakupan vaksinasi anak dosis pertama sudah selesai dan tinggal fokus mengejar dosis kedua.(tok/ds)
