”MASUK rumah sakit dalam keadaan sangat buruk,” terang Wakil Direktur Pelayanan RSUD dr R. Koesma Tuban Abdurrohman menjelaskan penyebab kematian pasien demam berdarah pertama di Tuban kemarin (21/1) sekitar pukul 11.15. Pasien tersebut berinisial SR, 6, warga Kelurahan Karangsari, Kecamatan Tuban.
Kepada Jawa Pos Radar Tuban, dia menerangkan, bocah tersebut dibawa orang tuanya ke RSUD pada Jumat (21/1) dini hari sekitar pukul 01.00.
Ketika itu, kondisinya demam tinggi. Kesadaran tidak penuh dan terjadi pendarahan di gusi. Ketika menjalani perawatan, kondisi SR sempat membaik beberapa waktu. Namun, setelah itu kembali memburuk. Bahkan, SR sempat mengalami kejang akibat dengue shock syndorme (DSS).
Abdurrohman menjelaskan, DSS merupakan kondisi paling buruk bagi penderita demam berdarah. Pasalnya, pada kondisi ini aliran darah ke seluruh jaringan tubuh akan menurun. Imbasnya terjadi kekurangan oksigen dan menyebabkan kejang, kerusakan pada hati, jantung, otak, dan paru-paru, penggumpalan darah, hingga kematian. ”Pasca mengalami DSS, akhirnya SR meninggal pukul 11.15,” ujarnya.
Mantah Plt. direktur RSUD dr R. Koesma Tuban ini mengungkapkan, penanganan SR amat terlambat. Berdasar informasi dari keluarga, bungsu dari dua bersaudara ini mengalami demam sejak Senin (17/1). Selama demam, dia tidak mendapat perawatan intensif. Setelah kondisinya memburuk, SR dibawa ke rumah sakit. ”Betul-betul sangat telat. Sangat disayangkan sekali,” keluhnya.
Di bagian lain, Abdurrohman mengimbau orang tua yang anaknya menderita gejala demam berdarah untuk segera membawa ke fasilitas kesehatan terdekat. ”Demi keselamatan sang anak, jangan sampai lengah. Demam berdarah membutuhkan perawatan medis yang serius,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi penyebaran penyakit akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti, Abdurrohman meminta kepada para orang tua untuk lebih mengawasi putra-putrinya agar tidak bermain di tempat yang berpotensi ada nyamuk demam berdarah.
Selain itu, upaya 3M plus harus terus digalakkan. Di antaranya, menguras jamban, menutup bejana yang terbuka, dan mengubur barang yang tidak terpakai. (sab/ds)