RADARTUBAN – Menjamurnya kedai yang menjual minuman manis dan es krim disinyalir mulai berdampak terhadap kesehatan.
Itu tampak dari beberapa penyakit yang muncul. Dan itu diduga akibat makan dan minum minuman manis.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan, Pengendalian
Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Tuban Syahrul Afifa Ratna Sari mengatakan, berdasarkan data mulai Januari–Agustus, sedikitnya ada empat anak rentang usia 5–10 tahun di Tuban yang divonis mengidap diabetes melitus (DM).
Selebihnya, mereka yang mengidap diabetes rata-rata rentang usia 20 tahunan.
‘’Usia-usia produktif,’’ ujarnya kepada Jawa Pos Radar Tuban.
Ratna—sapaan akbranya mengatakan, banyak yang tak sadar bahwa kencing manis kronis bermula dari kebiasaan buruk kecil yang dilakukan berulang kali.
Satu hal yang patut diwaspadai, divonisnya remaja produktif berusia 20 tahunan terkena diabtes tak lepas dari kebiasaan sering makan dan minum manis.
‘’Minuman seperti boba, es kopi, dan teh ini menjadi salah satu pemicu diabetes,’’ ungkap dia.
Wanita kelahiran 1970 ini mengatakan, butuh waktu lama bagi seseorang yang sehat menjadi penderita diabetes.
Selain minuman, makanan juga menjadi faktor penyumbang diabetes bisa lebih cepat dialami pada usia produktif.
Jajanan berbahan tepung yang banyak dikonsumsi pemuda sekarang ini mengandung glukosa pemicu diabetes.
‘’Akan lebih cepat mengidap diabetes setelah dipengaruhi faktor genetika dan makanan – minuman yang dikonsumsi,’’ kata dia.
Menurut Ratna, anak-anak yang mengidap DM ini diduga karena dipicu seringnya mengonsumsi makanan dan minuman manis sejak balita.
Sarjana kesehatan masyarakat ini menuturkan, diabetes adalah penyakit yang sebenarnya bisa dihindari dengan menjaga pola makan dan mempertahankan berat badan ideal.
‘’Banyak remaja yang mengidap DM karena sejak anak-anak sering makan dan minum yang manis. Sehingga banyak kandungan gula di tubuh yang menumpuk,’’ jelas dia.
Ratna mengimbau bagi orang tua untuk selalu membiasakan makan buah dan sayur pada anak sejak balita.
Menurut dia, orang tua memiliki peran yang sangat penting untuk anak-anaknya. Terutama dalam membiasakan makan yang sehat dengan gizi seimbang.
‘’Banyak orang tua yang tidak ingin ribet menyajkan makanan bagi anaknya tanpa memedulikan efek ke depannya,’’ ungkap dia. (yud/tok)