SEMBILAN tahun merupakan usia yang masih sangat belia bagi sebuah media, seperti Jawa Pos Radar Tuban. Ya, 4 Juni ini Radar Tuban genap berusia 9 tahun. Tanggal 4 Juni 2014 “disepakati” menjadi hari lahirnya Radar Tuban-yang waktu itu masih menjadi bagian dari Jawa Pos Radar Bojonegoro.
Itu ditandai dengan “perluasan” Radar Tuban yang sebelumnya hanya berkekuatan tiga personel redaksi menjadi sekitar 10 personel, termasuk tenaga administrasi dan marketing.
Radar Tuban baru benar-benar dimandirikan dalam artian menjadi perusahaan tersendiri, di bawah bendera PT. Tuban Intermedia Pers terhitung mulai 1 Januari 2022. Atau sekitar 1,5 tahun lalu.
Di usia yang masih sangat belia ini, Radar Tuban dituntut harus bertransformasi untuk menjaga eksistensinya dalam persaingan bisnis media yang semakin ketat.
Untuk itulah, dibutuhkan terobosan dan kerja-kerja cerdas untuk bisa melewati tantangan itu.
Dan, saya bersyukur seluruh kru Radar Tuban baik jajaran redaksi maupun non redaksi yang sekarang berjumlah 17 orang menunjukkan semangat yang tinggi.
Semangat ini yang harus terus dijaga, bahkan dilipatgandakan untuk memenangi persaingan bisnis media yang semakin ketat.
Menjamurnya bisnis media online-dan juga medsos- saat ini memang sebuah keniscayaan seiring perkembangan zaman di era global ini.
Sejatinya, mereka bukanlah rival yang harus dimusuhi ataupun dibenci. Tapi, justru harus disikapi sebagai partner. Sehingga kita harus berusaha lebih kreatif dalam melakukan terobosan-terobosan.
Spirit inilah yang harus terbangun, supaya bisa menghadirkan energi positif untuk memenangkan persaingan di era global ini. Kuncinya, kita harus adaptif dengan perkembangan zaman. Itu yang menurut saya akan membuat kita eksis.