28.7 C
Tuban
Sunday, 24 November 2024
spot_img
spot_img

Ekonomi Tumbuh, Angka Kemiskinan Menunggu Kejutan

spot_img

‘’Ini (pertumbuhan ekonomi yang mencapai 8,88 persen, Red) berkat kerja keras kita semua,’’ tutur Bupati Lindra, Jawa Pos Radar Tuban (1/3).

Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi adalah kesejahteraan masyarakat. Karena itu, patut kita nanti bersama rilis BPS year on year (Y-o-Y) terkait angka kemiskinan di Kabupaten Tuban.

Apakah laporan BPS tentang angka kemiskinan mampu memberikan kejutan yang sama dengan pertumbuhan ekonomi, sepertinya tidak sabar untuk menanti.

Sejauh ini, angka kemiskinan di Tuban masih cukup memprihatinkan. Meski sudah ada penurunan dari 16,32 persen pada 2020 menjadi 15,32 di akhir 2021. Namun, peringkat kemiskinan masyarakat Kota Legen masih terjerembab di lima besar terbawah dari 38 kabupaten/kota se-Jatim.

Baca Juga :  Puasa “Mbanterke'' Sense of Gak Isonan

Meski dapat dimaklum, sebab masing-masing kabupaten/kota juga sama-sama berlari menjalankan program pengentasan kemiskinan—dengan tujuan yang sama pula: menurunkan angka kemiskinan.

Namun, jika angka pertumbuhan ekonomi mampu memberikan kejutan yang tidak pernah dibayangkan, sepertinya penurunan angka kemiskinan tidak jauh beda. Ditunggu saja.

Bagaimana jika hasilnya nanti adalah kebalikan. Kita tidak berharap demikian. Tapi jika demikian, kemungkinan ada yang salah dari pertumbuhan ekonomi Tuban.

Bisa jadi, pertumbuhan ekonomi masyarakat di Bumi Ronggolawe ini tidak merata. Artinya, yang kaya semakin kaya, yang miskin tambah banyak. Ada kesenjangan ekonomi bak jurang antara si kaya dan si miskin. Dan jika itu terjadi, maka sesungguhnya inilah tugas mayor seorang pemimpin dalam menjalankan pemerintahan.

Baca Juga :  Menko Airlangga: Indonesia Punya Modal Kuat Menghadapi The Perfect Storm

Kebijakan-kebijakan yang dibuat harus lebih berpihak kepada masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Program-program yang dijalankan harus berdampak nyata dan langsung dirasakan oleh rakyat.

Bukan hanya program instan, tapi juga jangka panjang sebagai investasi masa depan.

Apa itu? SDM. Penulis yakin, ketika SDM merata—generasi mudanya gemar membaca, memiliki etos kerja tinggi, serta sikap dan moral yang baik, maka tidak sulit mengikis kesenjang ekonomi. Tabik. (*)

 

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Tuban, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Tuban”. Caranya klik link join telegramradartuban. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.

‘’Ini (pertumbuhan ekonomi yang mencapai 8,88 persen, Red) berkat kerja keras kita semua,’’ tutur Bupati Lindra, Jawa Pos Radar Tuban (1/3).

Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi adalah kesejahteraan masyarakat. Karena itu, patut kita nanti bersama rilis BPS year on year (Y-o-Y) terkait angka kemiskinan di Kabupaten Tuban.

Apakah laporan BPS tentang angka kemiskinan mampu memberikan kejutan yang sama dengan pertumbuhan ekonomi, sepertinya tidak sabar untuk menanti.

Sejauh ini, angka kemiskinan di Tuban masih cukup memprihatinkan. Meski sudah ada penurunan dari 16,32 persen pada 2020 menjadi 15,32 di akhir 2021. Namun, peringkat kemiskinan masyarakat Kota Legen masih terjerembab di lima besar terbawah dari 38 kabupaten/kota se-Jatim.

Baca Juga :  Sebuah Kredo: Wartawan Tidak Boleh Salah dan Lelah

Meski dapat dimaklum, sebab masing-masing kabupaten/kota juga sama-sama berlari menjalankan program pengentasan kemiskinan—dengan tujuan yang sama pula: menurunkan angka kemiskinan.

- Advertisement -

Namun, jika angka pertumbuhan ekonomi mampu memberikan kejutan yang tidak pernah dibayangkan, sepertinya penurunan angka kemiskinan tidak jauh beda. Ditunggu saja.

Bagaimana jika hasilnya nanti adalah kebalikan. Kita tidak berharap demikian. Tapi jika demikian, kemungkinan ada yang salah dari pertumbuhan ekonomi Tuban.

Bisa jadi, pertumbuhan ekonomi masyarakat di Bumi Ronggolawe ini tidak merata. Artinya, yang kaya semakin kaya, yang miskin tambah banyak. Ada kesenjangan ekonomi bak jurang antara si kaya dan si miskin. Dan jika itu terjadi, maka sesungguhnya inilah tugas mayor seorang pemimpin dalam menjalankan pemerintahan.

Baca Juga :  Menko Airlangga: Indonesia Punya Modal Kuat Menghadapi The Perfect Storm

Kebijakan-kebijakan yang dibuat harus lebih berpihak kepada masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Program-program yang dijalankan harus berdampak nyata dan langsung dirasakan oleh rakyat.

Bukan hanya program instan, tapi juga jangka panjang sebagai investasi masa depan.

Apa itu? SDM. Penulis yakin, ketika SDM merata—generasi mudanya gemar membaca, memiliki etos kerja tinggi, serta sikap dan moral yang baik, maka tidak sulit mengikis kesenjang ekonomi. Tabik. (*)

 

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Tuban, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Tuban”. Caranya klik link join telegramradartuban. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

Seperti Perangkat

Yang Sadar akan Gelisah

Hilangnya Asas Kerahasiaan

spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

spot_img
spot_img