28.9 C
Tuban
Friday, 22 November 2024
spot_img
spot_img

Saatnya Pasar Tradisional Berbenah

spot_img

TUBAN, Radar Tuban – Peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong yang berlangsung di Pasar Baru Tuban kemarin (31/5) menjadi momentum untuk mengevaluasi manajemen dan penataan sarana-prasarana pasar tradisional yang dikelola pemerintah daerah.

Evaluasi diperlukan menyusul tantangan pasar tradisional ke depan yang semakin berat. Salah satunya mengimbangi keberadaan swalayan dan pasar-pasar modern yang menjamur. Seperti yang disampaikan para pedagang dalam bincang santai bersama Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky.

Para pedagang menuturkan, lambat laun pasar tradisional semakin sepi. Sebagaimana yang diungkapkan Soimah Khotimatul Husna. Pedagang kebutuhan bahan pokok ini membandingkan suasana Pasar Baru Tuban sekarang dengan lima-sepuluh tahun lalu yang berbeda jauh.

‘’Saya berjualan di Pasar Baru Tuban ini meneruskan orang tua. Lima-sepuluh tahun yang lalu, pasar ini sangat ramai. Tapi sekarang, perlahan mulai sepi,’’ keluh Soimah kepada bupati Lindra. Bincang santai yang digelar secara lesehan tersebut terasa gayeng. Sajiannya, tumpeng dan polo pendem

Soimah juga mengungkapkan, jumlah pengunjung pasar tradisional yang terus berkurang tersebut karena harus bersaing dengan swalayan dan pasar-pasar modern.

Baca Juga :  Pemilik Motor Listrik Wajib Tahu! Korlantas Polri Tentukan Golongan SIM

‘’Zaman saya muda dulu, ke pasar itu selain tujuan belanja juga nglencer. Senang sekali kalau ke pasar. Tapi sekarang, tidak banyak orang yang suka ke pasar,’’ tutur dia yang berharap pasar tradisional kembali ramai.

Keluhan yang hampir sama juga disampaikan Gunawan, pedagang pasar lain. Seiring  menyusutnya kunjungan ke pasar tradisional, dia berharap ada pengelolaan yang semakin baik dari pemerintah daerah, sehingga masyarakat kembali senang ke pasar tradisional.

Menjawab curhat para pedagang tersebut, bupati Lindra menegaskan bahwa problem utama pasar tradisional adalah kebersihan dan manajemen.

‘’Inilah (kebersihan dan manajemen, Red) yang menjadi PR kita bersama saat ini. Menjadikan pasar tradisional tempat belanja yang nyaman,’’ tegas bupati kelahiran 1992 itu.

Bupati Lindra mengemukakan,  mengimplementasikan konsep kebersihan dan manajemen tidak semudah membalik telapak tangan. Pun tidak bisa jika tanggung jawab tersebut hanya dibebankan kepada pemerintah daerah.

Baca Juga :  Belum Satu pun Proyek Drainase Rampung

Tanpa kesadaran bersama seluruh pedagang dan masyarakat, kata dia, sangat sulit mewujudkan konsep yang diidam-didamkan bersama tersebut.

‘’Pemkab sudah memiliki komitmen untuk membenahi pasar-pasar tradisonal, termasuk menata kebersihan dan manajemennya, tapi jika pedagang dan masyarakatnya tidak memiliki kesadaran yang sama, sulit untuk diwujudkan,’’ tandasnya.

Berangkat dari semangat tersebut, Bupati Lindra berharap para pedagang dan masyarakat juga memiliki kesadaran bersama dalam menjaga kebersihan pasar. Apabila hal itu bisa diwujudkan, mantan anggota DPRD Provinsi Jatim ini optimistis kejayaan pasar tradisional kembali terulang.

‘’Sekarang sudah mulai kita tata. Mulai dari penataan parkir hingga jalur-jalur masuk ke dalam pasar, harus bersih dan nyaman,’’ kata dia yang kemudian  menginstruksikan kepada OPD yang berwenang untuk terus berbenah. Utamanya dalam menata manajemen dan kebersihan pasar. (tok/ds)

TUBAN, Radar Tuban – Peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong yang berlangsung di Pasar Baru Tuban kemarin (31/5) menjadi momentum untuk mengevaluasi manajemen dan penataan sarana-prasarana pasar tradisional yang dikelola pemerintah daerah.

Evaluasi diperlukan menyusul tantangan pasar tradisional ke depan yang semakin berat. Salah satunya mengimbangi keberadaan swalayan dan pasar-pasar modern yang menjamur. Seperti yang disampaikan para pedagang dalam bincang santai bersama Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky.

Para pedagang menuturkan, lambat laun pasar tradisional semakin sepi. Sebagaimana yang diungkapkan Soimah Khotimatul Husna. Pedagang kebutuhan bahan pokok ini membandingkan suasana Pasar Baru Tuban sekarang dengan lima-sepuluh tahun lalu yang berbeda jauh.

‘’Saya berjualan di Pasar Baru Tuban ini meneruskan orang tua. Lima-sepuluh tahun yang lalu, pasar ini sangat ramai. Tapi sekarang, perlahan mulai sepi,’’ keluh Soimah kepada bupati Lindra. Bincang santai yang digelar secara lesehan tersebut terasa gayeng. Sajiannya, tumpeng dan polo pendem

Soimah juga mengungkapkan, jumlah pengunjung pasar tradisional yang terus berkurang tersebut karena harus bersaing dengan swalayan dan pasar-pasar modern.

- Advertisement -
Baca Juga :  Prancis Siap Meningkatkan Kerja Sama Strategis dengan Indonesia

‘’Zaman saya muda dulu, ke pasar itu selain tujuan belanja juga nglencer. Senang sekali kalau ke pasar. Tapi sekarang, tidak banyak orang yang suka ke pasar,’’ tutur dia yang berharap pasar tradisional kembali ramai.

Keluhan yang hampir sama juga disampaikan Gunawan, pedagang pasar lain. Seiring  menyusutnya kunjungan ke pasar tradisional, dia berharap ada pengelolaan yang semakin baik dari pemerintah daerah, sehingga masyarakat kembali senang ke pasar tradisional.

Menjawab curhat para pedagang tersebut, bupati Lindra menegaskan bahwa problem utama pasar tradisional adalah kebersihan dan manajemen.

‘’Inilah (kebersihan dan manajemen, Red) yang menjadi PR kita bersama saat ini. Menjadikan pasar tradisional tempat belanja yang nyaman,’’ tegas bupati kelahiran 1992 itu.

Bupati Lindra mengemukakan,  mengimplementasikan konsep kebersihan dan manajemen tidak semudah membalik telapak tangan. Pun tidak bisa jika tanggung jawab tersebut hanya dibebankan kepada pemerintah daerah.

Baca Juga :  Safari Ramadan AHY di Parengan, Buka Pasar UMKM & Resmikan Akademi Bola Voli

Tanpa kesadaran bersama seluruh pedagang dan masyarakat, kata dia, sangat sulit mewujudkan konsep yang diidam-didamkan bersama tersebut.

‘’Pemkab sudah memiliki komitmen untuk membenahi pasar-pasar tradisonal, termasuk menata kebersihan dan manajemennya, tapi jika pedagang dan masyarakatnya tidak memiliki kesadaran yang sama, sulit untuk diwujudkan,’’ tandasnya.

Berangkat dari semangat tersebut, Bupati Lindra berharap para pedagang dan masyarakat juga memiliki kesadaran bersama dalam menjaga kebersihan pasar. Apabila hal itu bisa diwujudkan, mantan anggota DPRD Provinsi Jatim ini optimistis kejayaan pasar tradisional kembali terulang.

‘’Sekarang sudah mulai kita tata. Mulai dari penataan parkir hingga jalur-jalur masuk ke dalam pasar, harus bersih dan nyaman,’’ kata dia yang kemudian  menginstruksikan kepada OPD yang berwenang untuk terus berbenah. Utamanya dalam menata manajemen dan kebersihan pasar. (tok/ds)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

spot_img
spot_img
/