RADAR TUBAN – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) GHoPO Tuban yang dinilai telah menerapkan proses produksi ramah lingkungan.
Apresiasi orang nomor satu di Jatim itu diwujudkan dalam bentuk penghargaan Perusahaan Pelopor Industri Hijau dalam Akselerasi Pembangunan Berkelanjutan yang diserahkan di Graha Unesa, Surabaya.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Gubernur Khofifah kepada SM of Cement Production SIG Andrie Zeinaldie.
Dalam penyerahan penghargaan tersebut SIG dinilai sebagai perusahaan yang berperan penting dalam mengakselerasi pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Terutama di Jatim.
‘’Kita dinilai telah menjadi pelopor operasional yang ramah lingkungan. Tentu, penghargaan ini menjadi penyemangat bagi perusahaan untuk berbuat lebih baik lagi ke depan,’’ tutur SM of Cement Production SIG Andrie Zeinaldie yang ditemui di lokasi acara.
Andrie mengungkapkan, sejumlah upaya telah dilakukan SIG GHoPO Tuban. Salah satunya adalah terus meningkatkan penggunaan alternative fuel & raw material (AFR) sebagai pengganti bahan baku dan bahan bakar utama.
Langkah ini tak hanya menghasilkan efisiensi biaya produksi, namun juga mengurangi emisi CO2.
‘’Kita juga memanfaatkan limbah dari beberapa industri dan limbah pertanian sebagai bahan bakar maupun bahan baku. Semua itu merupakan bentuk dukungan SIG terhadap konsep pembangunan green economy yang digaungkan pemerintah,’’ ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Khofifah Indar Parawansa berpesan agar para penerima penghargaan meningkatkan peran masing-masing dalam memperkuat daya dukung alam terhadap kehidupan.
‘’Untuk mempertahankan hal itu tentu butuh daya dukung alam yang harus kita jaga bersama,’’ papar gubernur.
Dia berharap para penerima penghargaan bisa menjadi contoh bagi yang lain.
Lebih lanjut, Gubernur Khofifah mengatakan, jika semua perusahaan menerapkan industri hijau, maka komitmen Indonesia mencapai net zero emission pada 2060 bakal terwujud.
Gubernur juga mengingatkan net zero emission tak cukup hanya dengan menerapkan industri hijau, renewable energy, atau elektrifikasi otomotif, namun semua pihak juga harus bergerak bersama.
“Net zero emission butuh kerja sama luar biasa dari kita semua. Bagi pelaku industri, tolong jadilah penyemangat bagi yang lainnya,’’ tegasnya.
Apalagi, industri hijau akan menjadi prasyarat bagi perusahaan yang akan mengekspor produknya ke sejumlah negara. Itu berarti green economy menjadi pekerjaan yang harus di tuntaskan sesegera mungkin.
Khofifah menyebut sebelum green economy kita selesaikan, sekarang sudah muncul konsep blue economy.
‘’Bagaimana kita mengolah limbah dengan baik, sampai akhirnya bagaimana industri bisa berproses tanpa limbah,’’ pungkasnya. (ds)