Radartuban.jawapos.com – Nihilnya event akbar yang terpusat di perkotaan pada malam tahun baru berdampak positif. Selain tak memicu banyaknya massa terkumpul yang rawan gangguan keamanan—ketertiban umum, juga minimnya timbunan sampah.
Bidang Persampahan, Limbah, dan Bahan Berbahaya Beracun (B3) Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) Tuban merilis jumlah sampah yang berserakan di pusat kota pada malam pergantian tahun hanya sekitar 2,5 kuintal.
Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Tuban, Kepala Bidang Persampahan, Limbah, dan B3 DLHP Tuban Arwin Mustofa mengatakan, jika malam tahun baru dimeriahkan gelaran event akbar dan terpusat, dia memprediksi jumlah sampah perkotaan yang berserakan mencapai sepuluh kali lipat atau sekitar 2,5 ton.
Arwin, sapaannya, kemudian mencontohkan pergelaran di bundaran Patung Letda Sucipto pada November lalu. Banyaknya massa yang memadati event akbar tersebut menghasilkan sampah sekitar 2,5 ton.
‘’Nihilnya event akbar dan terpusat pada malam tahun baru sangat positif dalam hal persampahan. Timbunan sampah benar-benar tak mengalami peningkatan signifikan,’’ tegas alumni Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya itu.
Arwin mengakui event akbar dan terpusat merupakan salah satu penyumbang sampah terbesar. Itu karena belum semua masyarakat menerapkan reduce, reuse, recycle dan replace (4R) sampah.
Minimnya penerapan 4R, lanjut dia, merupakan salah satu pekerjaan rumah institusinya. Karena itu, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menerapkan prinsip mengurangi volume sampah, menggunakan kembali limbah, memanfaatkan limbah untuk memiliki nilai ekonomis, dan mengolah sampah, terus digalakkan. Salah satunya melalui sosialisasi di media maupun terjun langsung ke sekolah hingga desa. (sab/ds)