Radartuban.jawapos.com – Capaian pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tuban yang melesat hingga 8,88 persen sekaligus tertinggi se-Jawa Timur, serta melampaui capaian provinsi dan nasional tak lantas membuat Bupati Aditya Halindra Faridzky berbangga diri.
Ditegaskan Bupati Lindra, capaian pertumbuhan ekonomi—yang sepertinya tertinggi sepanjang sejarah pertumbuhan ekonomi di Bumi Ronggolawe ini merupakan hasil kolaborasi dan sinergi dengan semua pihak, baik antar organisasi perangkat daerah (OPD), lembaga/instansi vertikal, maupun seluruh elemen masyarakat.
‘’Ini (pertumbuhan ekonomi yang mencapai 8,88 persen, Red) berkat kerja keras kita semua,’’ tuturnya usai menyerahkan menyerahkan 589 sertifikat halal kepada 460 pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Pendapa Kridha Manunggal kemarin (1/3).
Dipaparkan Bupati Lindra, melejitnya pertumbuhan ekonomi ini salah satunya didominasi sektor industri pengolahan. Pada sektor ini terjadi lonjakan signifikan.
Dari semula 2,97 persen pada 2021, kemudian naik menjadi 17,71 persen di akhir 2022 lalu. Lesatan pertumbuhan produk domestik regional bruto (PDRB) sektor industri pengolahan itu merupakan hasil pengejewantahan Pemkab Tuban dalam menggencarkan program One Village One Product, Ekonomi Bergerak Dari Rumah Tangga.
Selaras dengan program tersebut, Bupati Lindra mengimbau kepada pelaku UMKM agar mampu menciptakan produk otentik yang memiliki kekhasan tersendiri. Juga menjaga kualitas produk dan memenuhi persyaratan pendukung.
Salah satunya sertifikat halal yang ditetapkan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kemenag RI. Sebab sertifikat Halal menjadi jaminan mutu produk UMKM. Sehingga menghasilkan produk yang otentik dan berkualitas.
‘’Pada akhirnya dapat meningkatkan penjualan. Inilah yang kami harapkan, sehingga ekonomi semakin menggeliat,’’ ujar bupati muda kelahiran 1992 itu.