TUBAN, Radar Tuban – Langkah tegas akan diambil Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLH HUB) menyusul kerusakan jalan Desa Rengel—Gembloraseh di Kecamatan Rengel atau jalan menuju Jembatan Kanor—Rengel (KaRe) yang semakin parah.
Kepala Bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan DLH Hub Tuban Imam Isdarmawan mengatakan, bulan ini instansinya bersama dengan Satlantas Polres Tuban berencana menutup lalu lintas Jembatan KaRe bagi dump truck segala ukuran.
Disampaikan Imam, rencana pelarangan melintas bagi kendaraan kelas tiga itu muncul setelah Camat Rengel Eko Wardoyo berkirim surat kepada Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky.
Diungkapkan Imam, Camat Rengel mengusulkan kepada pemkab agar mengambil kebijakan menutup Jembatan KaRe bagi semua truk pengangkut hasil tambang. Sebab, pemicu utama kerusakan jalan semakin parah pada jalur utama menuju Jembatan KaRe, adalah aktivitas kendaraan tambang.
Menindaklanjuti usulan yang disampaikan kepada bupati tersebut, DLH Hub bersama Satlantas Polres Tuban akan mengambil tindakan tegas dengan menutup akses bagi kendaraan pengangkut tambang.
‘’Untuk sementara, Selasa (31/5) lalu sudah kami pasang portal di muka jembatan sisi Tuban (agar dump truck ukuran besar tidak bisa masuk, Red),’’ ujarnya kepada Jawa Pos Radar Tuban kemarin (1/6).
Ditanya soal tindakan yang masih bersifat sementara, Imam mengatakan, untuk tindakan tegas di lapangan baru akan dimulai pekan depan. Alasannya, saat ini pihaknya dan Satlantas Polres Tuban sedang intens menyiapkan mekanisme lalu lintas pemberangkatan calon jemaah haji (CJH) yang akan dilaksanakan Jumat (3/6) nanti.
Lebih lanjut alumni Sekolah Tinggi Transportasi Darat ini mengatakan, penutupan bagi kendaraan dump truck berlaku sampai batas waktu yang belum ditentukan. Atau minimal sampai perbaikan jalan tuntas.
Sebagai pengganti jalur, semua kendaraan dump truck akan dialihkan ke jalur Rengel—Soko—Parengan—Ponco—Bojonegoro. Menurutnya, jalur tersebut jauh lebih ideal dilintasi segala jenis dump truck karena standarisasi dan kondisinya memang laik untuk dilintasi kendaraan kelas tiga.
‘’Berbeda dengan jalan desa Rengel—Gembloraseh yang saat ini kondisinya amat tidak laik,’’ imbuhnya.
Namun, terang pejabat asli Bojonegoro ini, sebelum penutupan Jembatan KaRe bagi segala jenis dump truck itu final, pihaknya dan Satlantas Polrs Tuban tentunya akan lebih dulu berkoordinasi dengan instansi serupa yang kewenangannya di Kabupaten Bojonegoro. Sebab, jembatan yang resmi beroperasi awal Januari lalu itu urusannya antar dua kabupaten.
‘’Mengingat buruknya kondisi jalan desa Rengel—Gembloraseh, semoga penutupan Jembatan KaRe bagi segala jenis dump truck terealisasi,’’ harapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, rusaknya jalan desa Rengel—Gembloraseh tersebut dikeluhkan warga sejak awal 2022. Puncaknya terjadi pekan kemarin di mana warga setempat menanami jalan tersebut dengan pohon pisang, saking geramnya. Beruntung, hal tersebut tidak berlangsung terlalu lama. Usai Camat Rengel Eko Wardoyo hadir dan meredam kegeraman warganya Jumat (27/5), pohon-pohon pisang itu dicabut kembali.
Di hari yang sama, Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman (DPUPR PRKP) kecamatan setempat juga menguruk lubang-lubang jalan tersebut dengan material pedel.
Anggaran sudah disiapkan, jalan penghubung desa Rengel—Gembloraseh ini akan disegera diperbaiki. Dana yang digelontorkan Rp 4,9 miliar. (sab/tok)