RADAR TUBAN – Darniti, calon jemaah haji (CJH) asal Tuban yang mendadak sakit saat tiba di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Selasa (30/5) lalu, dikabarkan masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Haji Surabaya. Hingga tadi malam, kondisinya belum membaik.
Jemaah lansia 67 tahun yang semula tergabung di kelompok terbang (kloter) 19 itu direncanakan berangkat ke Tanah Suci bersama CJH Tuban kloter 24.
Sesuai jadwal, kloter cadangan penggabungan itu diberangkatkan pagi ini, Jumat (2/6) dari halaman kantor Pemkab Tuban. Namun, kecil kemungkinan menggunakan plan tersebut. Sebab, kondisi jemaah asal Desa Jadi, Kecamatan Semanding itu belum sepenuhnya sehat.
Plt Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tuban Mohammad Qosim mengatakan, dari hasil pemeriksaan tim medis, jemaah kuota lansia itu menunjukkan gejala stroke.
‘’Sekarang masih menjalani perawatan,’’ katanya membenarkan informasi yang diterima wartawan koran ini.
Lantas, bagaimana dengan rencana pemberangkatan bersama kloter 24? Meski belum bisa memastikan, Qosim memberikaan isyarat bahwa kecil kemungkinan rencana tersebut dapat terealisasi.
‘’Sampai sekarang (tadi malam, Red), informasinya beliau masih sakit,’’ ujarnya.
Lebih lanjut dia menyampaikan, jika menjelang keberangkatan kloter 24 belum menunjukkan tanda-tanda sehat atau memenuhi syarat penerbangan, maka yang diikutkan kloter selanjutnya—dari kabupaten/kota lain.
‘’Pemberangkatan gelombang pertama ini masih panjang jadwalnya. Semoga beliau cepat sehat dan bisa berangkat,’’ jelasnya.
Adapun jika pemberangkatan gelombang pertama sudah tuntas, dan ternyata yang bersangkutan belum juga sembuh, maka direncanakan akan dimasukkan dalam jemaah lunas tunda.
‘’Minta doanya saja, biar beliau cepat sembuh dan bisa berangkat tahun ini,’’ tandasnya.
Sementara itu, menjelang pemberangkatan CJH kloter 24 pagi ini, satu jemaah juga dikabarkan tunda berangkat. Itu dikarenakan belum selesainya tahap pembuatan visa haji.