RADAR TUBAN – Masyarakat yang hendak bepergian dari Tuban ke Bojonegoro dengan sepeda motor dan berjalan kaki harus kembali memutar jauh melalui Jembatan Kali Ketek. Rute yang sama berlaku dari arah sebaliknya.
Itu karena dua hari lagi atau tepatnya 3 Agustus, Jembatan Glendeng bakal kembali ditutup total.
Penutupan jembatan yang menghubungkan Desa Simo, Kecamatan Soko dengan Desa Kalirejo, Kecamatan Bojonegoro tersebut seiring dimulainya proyek rehabilitasi Jembatan Glendeng.
“Jembatan Glendeng nanti ditutup total,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman (DPUPR PRKP) Tuban Agung Supriyadi kepada Jawa Pos Radar Tuban kemarin (1/8).
Terkait penutupan jembatan tersebut, kata dia, instansinya telah memberikan rekomendasi kepada Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) Tuban dan satlantas polres setempat.
“Nantinya bukan hanya untuk kendaraan bermotor saja, tetapi juga bagi pejalan kaki,” tegasnya.
Menurut Agung, sapaannya, penutupan berlangsung kurang lebih lima bulan atau hingga Desember mendatang. Lamanya waktu penutupan tersebut sesuai dengan tempo pekerjaan proyek selama 150 hari.
“Setelah sudah selesai pengerjaan jembatan akan kembali dibuka,” ujarnya.
Proyek rehabilitasi jembatan yang melintasi Bengawan Solo tersebut sempat gagal lelang dan harus ditender ulang. Selain itu juga ada perubahan pagu anggaran. Pada tender pertama anggarannya Rp 20,7 miliar.
Selanjutnya, pada tender ulang anggarannya bertambah sekitar 600 juta dan menjadi Rp 21,3 miliar. Lelang proyek tersebut dimenangkan PT Marga Karya dari Pati, Jawa Tengah. Perubahan anggaran tersebut karena perubahan desain.
Kepala Bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) Tuban Yuli Imam Isdarmawan menambahkan, sebelum jembatan ditutup, pada Kamis (3/8/2023), tim dari DLHP, Satlantas Polres Tuban, dan DPUPR PRKP Tuban akan berkoordinasi di lapangan.
“Pengecekan lapangan tersebut untuk memastikan kelengkapan rambu-rambu imbauan dan sebagainya,” ujarnya.
Harapannya, setelah jembatan resmi ditutup, masyarakat mengetahui arah menuju Bojonegoro atau sebaliknya. (fud/tok)