27.8 C
Tuban
Thursday, 21 November 2024
spot_img
spot_img

Jembatan Glendeng Ditutup Total, Ini Jalur Alternatif Tuban-Bojonegoro

spot_img

RADAR TUBAN  Jembatan Glendeng resmi ditutup total, Kamis (3/9/2023). Menjelang penutupan jembatan yang melintasi Bengawan Solo yang menghubungkan wilayah Tuban dan Bojonegoro tersebut, banjir keluhan masyarakat.

Mereka di hadapan mereka terbayang jauhnya melewati Jembatan Kali Ketek—jalur alternatif penghubung Tuban-Bojonegoro.

“Semula kurang lebih lima menit, kini harus memutar dengan jarak tempuh kurang lebih 20-30 menit. Benar-benar berat di ongkos,” ujar Saifudin, pengemudi travel yang tinggal di Desa Sandingrowo, Kecamatan Soko, Tuban itu.

Kepada Jawa Pos Radar Tuban, dia mengaku setiap hari pulang-pergi dari Tuban-Bojonegoro. Saifudin merupakan satu dari ribuan masyarakat di Tuban dan Bojonegoro yang setiap hari bergantung dari infrastruktur Jembatan Glendeng untuk mobile. Mereka tidak hanya pekerja, namun juga pelajar.

Baca Juga :  624 PPPK di Tuban Terima SK Pengangkatan, Mas Lindra: Jalankan Tugas Penuh Dedikasi

Sofiullah, warga lain, menambahkan, bisa saja warga memanfaatkan perahu tambang untuk menyeberang. Opsi memperpendek jarak tempuh tersebut berisiko keselamatan. Itu karena fasilitas keselamatan perahu tambang sangat minimal.

“Sekarang ini, masyarakat tinggal memilih, jalur alternatif yang jarahnya sangat jauh atau perahu yang menanggung risiko besar,” ujar warga Desa Sokosari, Kecamatan Soko, Tuban. (fud/tok)

RADAR TUBAN  Jembatan Glendeng resmi ditutup total, Kamis (3/9/2023). Menjelang penutupan jembatan yang melintasi Bengawan Solo yang menghubungkan wilayah Tuban dan Bojonegoro tersebut, banjir keluhan masyarakat.

Mereka di hadapan mereka terbayang jauhnya melewati Jembatan Kali Ketek—jalur alternatif penghubung Tuban-Bojonegoro.

“Semula kurang lebih lima menit, kini harus memutar dengan jarak tempuh kurang lebih 20-30 menit. Benar-benar berat di ongkos,” ujar Saifudin, pengemudi travel yang tinggal di Desa Sandingrowo, Kecamatan Soko, Tuban itu.

Kepada Jawa Pos Radar Tuban, dia mengaku setiap hari pulang-pergi dari Tuban-Bojonegoro. Saifudin merupakan satu dari ribuan masyarakat di Tuban dan Bojonegoro yang setiap hari bergantung dari infrastruktur Jembatan Glendeng untuk mobile. Mereka tidak hanya pekerja, namun juga pelajar.

Baca Juga :  Ma’had Bahrul Huda Tuan Rumah Pelantikan JATMAN Jatim

Sofiullah, warga lain, menambahkan, bisa saja warga memanfaatkan perahu tambang untuk menyeberang. Opsi memperpendek jarak tempuh tersebut berisiko keselamatan. Itu karena fasilitas keselamatan perahu tambang sangat minimal.

- Advertisement -

“Sekarang ini, masyarakat tinggal memilih, jalur alternatif yang jarahnya sangat jauh atau perahu yang menanggung risiko besar,” ujar warga Desa Sokosari, Kecamatan Soko, Tuban. (fud/tok)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

spot_img
spot_img