Radartuban.jawapos.com – Calon jemaah haji (CJH) harus mulai menyiapkan dana tambahan untuk pemberangkatan haji 2023 mendatang. Terlebih, diproyeksikan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) bakal naik.
Kepala Kemenag Tuban Ahmad Munir mengatakan, saat ini institusinya banyak mendapat pertanyaan dari CJH 2022 yang tunda berangkat. Salah satunya, apakah kalau musim haji tahun depan BPIH mengalami kenaikan, masih harus menambah biaya?
Dia menyampaikan, pertanyaan tersebut wajar disampaikan karena sebagian besar mereka sudah melakukan pelunasan pada 2020 lalu.
‘’Saya sampaikan saat ini belum ada regulasi resminya, tetapi saya meminta CJH bisa menyiapkan dana pelunasan,’’ ujarnya kepada Jawa Pos Radar Tuban.
Sembari menunggu keluarnya kebijakan pemerintah Arab Saudi dan pemerintah Indonesia, kata Munir, sapaannya, salah satu yang perlu diantisipasi adalah dana BPIH.
Dia juga me-wanti-wanti semua CJH untuk terus meng-update informasi haji agar mengetahui perkembangan pelaksanaan ibadah haji 2023. Tak kalah pentingnya, lanjut Munir, jemaah haji harus menjaga kesehatan.
Sambil menunggu turunnya regulasi,
mantan kepala Kemenag Madiun itu berharap CJH lebih intens mengikuti manasik haji, baik mandiri maupun melalui kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH). Harapannya, agar jemaah bisa mendapatkan tambahan ilmu dalam menjalankan rukun Islam kelima tersebut secara mandiri.
Pejabat asal Bojonegoro itu menyampaikan sinyal kuat dari pemerintah Arab Saudi bahwa haji 2023 mendatang kembali normal. Hal tersebut salah satunya bisa dilihat dari turunnya status Covid-19 dari pandemi menjadi endemi di negara tersebut.
Indikator mulai normalnya Arab Saudi, kata Munir, bisa dilihat dari pelaksanaan umrah yang sudah tidak menerapkan pembatasan, baik kuota maupun batas usia. Kewajiban memakai masker dan social distancing di Masjidilharam juga dihapus. ‘’Mudah-mudahan haji 2023 bisa kembali normal,’’ kata dia berharap. (fud/ds)