Radartuban.jawapos.com – Meski hampir saban tahun Sungai Kali Kening meluap dan membanjiri pemukiman warga di Kecamatan Parengan. Namun, sejauh ini belum ada rencana membangun tanggul di bantaran Kali Kening.
Camat Parengan Suwarsono mengakui bahwa tidak pernah ada wacana mem bangun tanggul di bantaran Kali Kening. Padahal, keberadaan tanggul amat dibu tuhkan supaya Kali Kening tidak meluap lagi.
‘’Sejauh pengetahuan saya selama ini, belum ada (wacana pembangunan tanggul Kali Kening, Red), baik secara bottom up—usulan dari pemerintah desa maupun top down—diwacanakan pemerintah daerah,’’ katanya kepada kepada Jawa Pos Radar Tuban kemarin (3/12).
Disampaikan Warsono—sapaan akrab camat—dalam beberapa kali koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, selaku representasi dari pemerintah pusat, wacana pembangunan tanggul Kali Kening juga tidak pernah dipaparkan.
Camat kelahiran 1979 itu menuturkan, yang pernah diwacanakan adalah pembangunan check dam atau bendungan kecil yang berguna untuk mengatur debit air Kali Kening.
‘’Soal pembangunan check dam ini yang mengusulkan pemdespemdes. Mereka mengutarakan, check dam akan berguna untuk mengendalikan debit air sungai. Sehingga luapan air bah bisa minimalisir,’’ terangnya.
Selain itu, camat alumni Institut Pemerintahan Dalam Negeri ini meneruskan, check dam di Kali Kening dipandang perlu oleh pemdes-pemdes karena infrastruktur perairan tersebut dapat dimanfaatkan para petani saat musim kemarau tiba.
Jika musim ketigo itu tiba, kata Warsono, air Kali Kening bisa ditahan dan melimpah lalu dipergunakan untuk mengairi lahan pertanian masyarakat yang berada di bantaran sungai tersebut.
‘’Usulan (Pembangunan check dam, Red) itu disampaikan 2021. Hingga saat ini masih belum ada tindak lanjut dari BBWS BS,’’ imbuhnya.
Terpisah, Kepala Bidang Tata Lingkungan, Pengendalian, Pencemaran, dan Kerusakan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLHP) Tuban Juli Wibowo membenarkan wacana pembangunan check dam Kali Kening di ruas Kecamatan Parengan itu.
Juli—sapaannya—membeberkan, kemungkinan besar pembangunan check dam itu saat ini masih dalam kajian BBWS BS. Dia turut berharap, usulan pemdes-pemdes di Kecamatan Parengan tersebut diperhitungkan oleh BBWS.
Lebih lanjut pejabat asal Kudus, Jawa Tengah ini menandaskan, check dam memang punya banyak fungsi. Selain meminalisir banjir, juga berguna mening katkan tingkat serapan air tanah serta turut melestarikan ekosistem lingkungan sungai.
‘’Selama 2021—2022 ini, seingat saya ada dua check dam baru yang dibangun BBWS BS. Lokasinya di sungai Kecamatan Kerek dan Montong,’’ tandas eks Kepala Bidang Air Minum dan Sanitasi Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Tuban itu. (sab/tok)