30.6 C
Tuban
Wednesday, 16 April 2025
spot_img
spot_img

Tausyiah di PP Bejagung Tuban, Kiai Marzuki: Saatnya Pesantren Jadi Rujukan

‘’Karena dulu ada kelompok yang mengubah kitab-kitab ulama terdahulu, jadi jika sudah mengaji matang dengan ulama kita di Nusantara, nanti bisa membandingkan apakah ada perubahan atau tidak pada kitab yang dikaji,’’ beber penulis buku Solusi Hukum Islam itu.

Kiai Marzuki juga menyinggung kontribusi ulama Nusantara di dunia. Dua di antaranya Syekh Nawawi Al Bantani yang menulis 126 kitab dan Syekh Mahfudz At Tarmasi.

Ketika berkunjung ke Perpustakaan Nasional Arab Saudi beberapa waktu lalu, dia mengaku diperlihatkan tafsir karya Sayyid Abdullah Asy’ari yang dijadikan kurikulum S-3 di King Abdul Aziz University.

‘’Kalau ini (kitab ulama Nusantara, Red) tidak direvitalisasi sebagai karya ulama Nusantara, maka masih ada anggapan kalau tidak ke Timur Tengah tidak keren,’’ sindirnya.

Baca Juga :  JPU Segera Eksekusi Pidana Penjara Bharada Eliezer

Sementara itu, Pengasuh Ponpes Sunan Bejagung KH Abdul Matin Djawahir Jawahir dalam sambutannya membeberkan sejarah pesantren yang diasuh.

Dia menceritakan, pesantrennya didirikan Sunan Bejagung atau Sayyid Abdullah Asy’ari pada 1360 di zaman Prabu Brawijaya IV.

Pesantren tersebut dihancurkan Belanda pada 1500. Setelah ratusan tahun hilang, di tanah eks Kasunanan Bejagung inilah, kata dia, pada 1998 dirinya kembali mendirikan pesantren yang ratusan tahun hilang itu. (fud/ds)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Tuban, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Tuban”. Caranya klik link join telegramradartuban. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.

‘’Karena dulu ada kelompok yang mengubah kitab-kitab ulama terdahulu, jadi jika sudah mengaji matang dengan ulama kita di Nusantara, nanti bisa membandingkan apakah ada perubahan atau tidak pada kitab yang dikaji,’’ beber penulis buku Solusi Hukum Islam itu.

Kiai Marzuki juga menyinggung kontribusi ulama Nusantara di dunia. Dua di antaranya Syekh Nawawi Al Bantani yang menulis 126 kitab dan Syekh Mahfudz At Tarmasi.

Ketika berkunjung ke Perpustakaan Nasional Arab Saudi beberapa waktu lalu, dia mengaku diperlihatkan tafsir karya Sayyid Abdullah Asy’ari yang dijadikan kurikulum S-3 di King Abdul Aziz University.

‘’Kalau ini (kitab ulama Nusantara, Red) tidak direvitalisasi sebagai karya ulama Nusantara, maka masih ada anggapan kalau tidak ke Timur Tengah tidak keren,’’ sindirnya.

Baca Juga :  Viral di Tuban, Diduga Terlibat Judi Online, Kades di Grabagan Tuban Ditangkap

Sementara itu, Pengasuh Ponpes Sunan Bejagung KH Abdul Matin Djawahir Jawahir dalam sambutannya membeberkan sejarah pesantren yang diasuh.

- Advertisement -

Dia menceritakan, pesantrennya didirikan Sunan Bejagung atau Sayyid Abdullah Asy’ari pada 1360 di zaman Prabu Brawijaya IV.

Pesantren tersebut dihancurkan Belanda pada 1500. Setelah ratusan tahun hilang, di tanah eks Kasunanan Bejagung inilah, kata dia, pada 1998 dirinya kembali mendirikan pesantren yang ratusan tahun hilang itu. (fud/ds)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Tuban, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Tuban”. Caranya klik link join telegramradartuban. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radarbisnis.com

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Bisnis WhatsApp Channel : https:http://bit.ly/3DonStL. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

spot_img
spot_img