31.9 C
Tuban
Tuesday, 15 April 2025
spot_img
spot_img

Prediksi Awal Kemarau 11 April, Puncaknya Agustus

TUBAN, Radar Tuban – Awal kemarau diperkirakan dimulai pada 11 April. Prediksi tersebut kemarin (5/4) disampaikan Kepala Badan Meteorolofi Klimatologi Geofisika (BMKG) Tuban Zem Irianto mengacu kajian klimatologis terbaru.

Zem sapaannya menjelaskan, permulaan musim kemarau ditetapkan berdasar curah hujan yang turun selama satu dasarian terakhir dan diikuti dua dasarian berikutnya secara berturut-turut. Mengacu riset 30 hari terakhir, hujan yang turun kurang dari 50 milimeter (mm).

”Curah hujan yang tergolong rendah tersebut menjadi acuan kuat untuk menentukan perkiraan awal musim kemarau,” ujarnya.

Awal musim kemarau pada 11―20 April terjadi di sebagian besar wilayah Kabupaten Tuban. Dari 20 kecamatan, hanya dua wilayah kecamatan yang belum masuk kemarau. Kedua kecamatan tersebut, Kecamatan Senori dan Kenduruan.

Baca Juga :  Pemerintah Luncurkan Buku Vaksinasi Covid-19 Berisikan Penanganan Pandemi

Menurut Zem, dua wilayah tersebut masuk pengecualian karena  berlainan zona dan berada di wilayah barat daya Bumi Ronggolawe. Kedua kecamatan tersebut diperkirakan memasuki musim kemarau pada akhir April, sekitar 21―30 April.

”Lebih lambat satu dasarian dari wilayah mayoritas,’’ ujarnya.

Terkait puncak kemarau sebagian besar wilayah di Bumi Ronggolawe, Zem memerkirakan terjadi pada Agustus. Khusus Kecamatan Senori dan Kenduruan baru mengalaminya pada Juli. Menurut dia, dua kecamatan tersebut lebih cepat karena secara geografis lebih rentan daripada wilayah lain.

”Meski lebih lambat masuk musim kemarau, bukan jaminan lebih lambat pula mengalami puncaknya,” imbuhnya.

Zem menerangkan, banyak hal yang mempengaruhi puncak kemarau. Paling pokok adalah kondisi geografis wilayah tersebut. Seperti tahun-tahun sebelumnya, musim kemarau tahun ini berpotensi mendatangkan bencana kekeringan.

Baca Juga :  Hujan Diprediksi Hingga Akhir Bulan

Sesuai riwayat, kabupaten di wilayah barat laut Jatim ini kerap dilanda bencana kekeringan. Dia berharap dengan informasi dini tersebut, masyarakat di daerah rawan kekeringan mempersiapkan diri.

Begitu juga instansi kebencanaan segera melakukan langkah strategis agar potensi kekeringan tidak terlalu parah. (sab/ds)

TUBAN, Radar Tuban – Awal kemarau diperkirakan dimulai pada 11 April. Prediksi tersebut kemarin (5/4) disampaikan Kepala Badan Meteorolofi Klimatologi Geofisika (BMKG) Tuban Zem Irianto mengacu kajian klimatologis terbaru.

Zem sapaannya menjelaskan, permulaan musim kemarau ditetapkan berdasar curah hujan yang turun selama satu dasarian terakhir dan diikuti dua dasarian berikutnya secara berturut-turut. Mengacu riset 30 hari terakhir, hujan yang turun kurang dari 50 milimeter (mm).

”Curah hujan yang tergolong rendah tersebut menjadi acuan kuat untuk menentukan perkiraan awal musim kemarau,” ujarnya.

Awal musim kemarau pada 11―20 April terjadi di sebagian besar wilayah Kabupaten Tuban. Dari 20 kecamatan, hanya dua wilayah kecamatan yang belum masuk kemarau. Kedua kecamatan tersebut, Kecamatan Senori dan Kenduruan.

Baca Juga :  Hujan Lebat Diperkirakan Terjadi selama Weekend

Menurut Zem, dua wilayah tersebut masuk pengecualian karena  berlainan zona dan berada di wilayah barat daya Bumi Ronggolawe. Kedua kecamatan tersebut diperkirakan memasuki musim kemarau pada akhir April, sekitar 21―30 April.

- Advertisement -

”Lebih lambat satu dasarian dari wilayah mayoritas,’’ ujarnya.

Terkait puncak kemarau sebagian besar wilayah di Bumi Ronggolawe, Zem memerkirakan terjadi pada Agustus. Khusus Kecamatan Senori dan Kenduruan baru mengalaminya pada Juli. Menurut dia, dua kecamatan tersebut lebih cepat karena secara geografis lebih rentan daripada wilayah lain.

”Meski lebih lambat masuk musim kemarau, bukan jaminan lebih lambat pula mengalami puncaknya,” imbuhnya.

Zem menerangkan, banyak hal yang mempengaruhi puncak kemarau. Paling pokok adalah kondisi geografis wilayah tersebut. Seperti tahun-tahun sebelumnya, musim kemarau tahun ini berpotensi mendatangkan bencana kekeringan.

Baca Juga :  Kemarau Masih Turun Hujan? Ini Penjelasan BMKG Tuban

Sesuai riwayat, kabupaten di wilayah barat laut Jatim ini kerap dilanda bencana kekeringan. Dia berharap dengan informasi dini tersebut, masyarakat di daerah rawan kekeringan mempersiapkan diri.

Begitu juga instansi kebencanaan segera melakukan langkah strategis agar potensi kekeringan tidak terlalu parah. (sab/ds)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radarbisnis.com

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Bisnis WhatsApp Channel : https:http://bit.ly/3DonStL. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

spot_img
spot_img