TUBAN, Radar Tuban – Potongan video tawuran yang melibatkan dua kelompok anak muda viral di media sosial (medsos). Belakangan diketahui tawuran tersebut dilakukan oleh dua kelompok pelajar salah satu SMPN di Jatirogo. Keterangan dari kepolisian, tawuran tersebut terjadi Minggu (3/4) pagi setelah sahur. Dalam insiden tersebut satu pelajar mengalami luka di wajah dan sekarang ini menjalani visum di RS Ali Mansyur Jatirogo.
Kapolsek Jatirogo Iptu Suganda mengatakan, tawuran tersebut bermula saat sekelompok pemuda jalan-jalan usai sahur. Saat tiba di jalan depan SMPN 1 Jatirogo, mereka terlibat adu mulut. Pelajar berinisial RM dari kelompok pertama terlibat adu mulut dengan AN dari kelompok kedua. Keduanya sama-sama pelajar SMPN di Jatirogo.
‘’Dari adu mulut itu, mereka menantang untuk saling sambit sarung hingga terjadi perkelahian,’’ ungkapnya.
Dalam kejadian tersebut, kata Suganda, teman-teman AN dan RM ikut berkelahi hingga terjadi tawuran. Mantan kapolsek Senori ini mengatakan, saat tawuran mereka tidak menggunakan senjata apa pun. Hanya tangan kosong dan sarung.
‘’Semua pihak yang terlibat sudah dijadwalkan diperiksa besok (hari ini, Red),’’ tegasnya.
Suganda menegaskan, ketersinggungan dua kelompok tersebut tidak ada kaitannya dengan perguruan pencak silat, seperti yang beredar di medsos. Dia menegaskan, tawuran tersebut murni karena gesekan dua kelompok pelajar dari satu sekolah yang sama.
‘’Semua pelaku masih anak di bawah umur, usianya 14 – 15 tahun. Meski demikian mereka tetap ditindak tegas sesuai aturan yang berlaku,’’ ujar perwira berpangkat balok dua di pundak itu.
Suganda menegaskan, pasca kejadian tersebut, semua kegiatan huru-hara yang tidak ada kaitannya dengan ibadah selama Ramadan akan ditindak tegas. Patroli petugas diturunkan pada jam-jam rawan, seperti sahur dan menjelang berbuka puasa. Menurut dia, kerumunan pemuda tanpa tujuan yang jelas dan berpotensi kericuhan akan dibubarkan oleh petugas yang patroli. (yud/ds)