TUBAN, Radar Tuban – Setelah banyak lubang dan ditutup material pedel pada pertengahan Februari lalu, kondisi jalan poros Desa/Kecamatan Rengel kembali memprihatinkan. Jalan yang membentang dari pertigaan Gua Ngerong ke selatan menuju Jembatan Kanor—Rengel (KaRe) itu bak kubangan. Terparah di ruas Dusun Gemblo, Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel. Kerusakan parah infrastruktur transportasi tersebut dipicu padatnya lalu lintas truk bermuatan berat.
Kepada Jawa Pos Radar Tuban, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman (DPUPR PRKP) Tuban Agung Supriyadi membenarkan kondisi jalan tersebut. Dia mengatakan, solusi menutup lubang jalan dengan material pedel tidak akan bertahan lama dan sifatnya hanya darurat.
‘’Hasilnya cenderung tidak maksimal,’’ ujarnya.
Agung mengemukakan, jalan poros desa tersebut masuk dalam daftar proyek konstruksi tahun ini. Rencananya proyek tersebut dilelang awal Mei. Ditanya besarnya anggaran yang disiapkan Pemkab Tuban untuk memperbaiki jalan tersebut, dia memerkirakan nilainya tak kurang dari Rp 3 miliar.
‘’Ada penambahan nilai anggaran. Semula hanya disiapkan Rp 2 miliar saja,’’ ujarnya.
Pejabat yang tinggal di Desa Sidodadi, Kecamatan Bangilan ini mengatakan, penambahan anggaran dilakukan atas instruksi Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky setelah melihat langsung kondisi jalan tersebut. Diputuskan, jalan tersebut tidak hanya diperlebar saja, tapi juga diperbaiki total. Materialnya pun cor beton.
”Ini demi kekuatan konstruksinya,’’ tegasnya.
Pejabat penggemar klub sepak bola Liverpool FC ini mengutarakan, pengerjaan konstruksi jalan rusak tersebut dijadwalkan Juni mendatang. Itu pun dengan catatan jika seluruh proses administrasinya tidak menemui kendala.
Agung melanjutkan, untuk sementara masyarakat dan pengguna infrastruktur diminta bersabar. Sebelum diperbaiki permanen, kata dia, Unit Pelaksana Teknis DPUPR PRKP Rengel terus memantau kondisi jalan tersebut. Mereka begitu responsif terhadap permasalahan jalan tersebut. Titik-titik berlubang diberi pedel untuk penanganan sementara.
Diberitakan sebelumnya, jalan poros Desa Rengel—Ngadirejo mengalami kerusakan sejak berlangsung pengerjaan konstruksi Jembatan Kare akhir 2021 lalu. Beratnya kendaraan-kendaraan besar penyuplai material dan pengangkut peralatan untuk pembangunan jembatan menjadi pemicu utama kerusakan jalan tersebut.
Begitu Jembatan KaRe dioperasikan per 12 Januari 2022, truk-truk tambang galian C milik perusahaan tambang di Rengel, Grabagan, dan Plumpang juga melintas di jalan desa tersebut untuk akses keluar—masuk wilayah Bojonegoro. (sab/ds)