TUBAN, Radar Tuban – Minimnya rambu lalu lintas dan penerangan jalan umum (PJU) di sepanjang jalan lingkar selatan (JLS) memicu kerawanan. Terlebih saat malam. Gelapnya lintasan membuat jalur ring road ini tidak cukup aman untuk dilewati.
Kabid Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLH-Hub) Tuban Yuli Imam Isdarmawan mengungkapkan, dari hasil survei lintasan yang sudah dilakukan instansinya, ada kurang lebih 30 titik jalan yang membutuhan rambu lalu lintas. Terlebih pada titik perlintasan yang membelah jalan desa.
‘’Totalnya (titik perlintasan, Red) ada 20-an. Di titik-titik inilah yang mendesak untuk segera dipasang rambu lalu lintas,’’ katanya kepada Jawa Pos Radar Tuban.
Disampaikan Imam, selain mendesak untuk dipasang rambu-rambu lalu lintas, juga penerangan jalan. Utamanya pada titik-titik perlintasan dengan pepohonan yang rindang.
‘’Menjadi bahaya karena mengganggu pemandangan,’’ ujarnya.
Sayangnya, kondisi yang mendesak itu tidak bisa segera direalisasikan. Sebab, sejauh ini belum ada anggaran pemasangan rambu dan penerangan jalan yang dialokasikan. Menurut pria asal Bojonegoro ini, pengalokasian anggaran paling cepat pada perubahan anggaran pendapatan dan belanja daerah (P-APBD) 2022.
‘’Untuk sekarang baru bisa diusulkan,’’ tandasnya. (fud/tok)
TUBAN, Radar Tuban – Minimnya rambu lalu lintas dan penerangan jalan umum (PJU) di sepanjang jalan lingkar selatan (JLS) memicu kerawanan. Terlebih saat malam. Gelapnya lintasan membuat jalur ring road ini tidak cukup aman untuk dilewati.
Kabid Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLH-Hub) Tuban Yuli Imam Isdarmawan mengungkapkan, dari hasil survei lintasan yang sudah dilakukan instansinya, ada kurang lebih 30 titik jalan yang membutuhan rambu lalu lintas. Terlebih pada titik perlintasan yang membelah jalan desa.
‘’Totalnya (titik perlintasan, Red) ada 20-an. Di titik-titik inilah yang mendesak untuk segera dipasang rambu lalu lintas,’’ katanya kepada Jawa Pos Radar Tuban.
Disampaikan Imam, selain mendesak untuk dipasang rambu-rambu lalu lintas, juga penerangan jalan. Utamanya pada titik-titik perlintasan dengan pepohonan yang rindang.
‘’Menjadi bahaya karena mengganggu pemandangan,’’ ujarnya.
- Advertisement -
Sayangnya, kondisi yang mendesak itu tidak bisa segera direalisasikan. Sebab, sejauh ini belum ada anggaran pemasangan rambu dan penerangan jalan yang dialokasikan. Menurut pria asal Bojonegoro ini, pengalokasian anggaran paling cepat pada perubahan anggaran pendapatan dan belanja daerah (P-APBD) 2022.
‘’Untuk sekarang baru bisa diusulkan,’’ tandasnya. (fud/tok)