Radartuban.jawapos.com – Diduga terkendala administrasi, dua paket proyek infrastruktur di Kabupaten Tuban belum dilelang hingga pertengahan tahun 2022 lewat. Dua paket proyek tersebut benar-benar tertinggal jauh dengan puluhan paket proyek lain yang saat ini memasuki tahap pengerjaan konstruksi.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman (DPUPR PRKP) Tuban Basdi mengatakan, dua paket proyek tersebut semuanya pemeliharaan rutin jalan dan jembatan kabupaten. Selebihnya pemeliharaan rutin jalan/jembatan poros desa.
Nilai proyek tersebut masing-masing Rp 485 juta. Sumbernya dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2022 Kabupaten Tuban.
Itu pun hanya berlokasi di Kecamatan Tuban dan Merakurak. Untuk lokasi pastinya, dia belum bisa mengemukakan.
Basdi memastikan lokasi tersebut baru diketahui setelah dua paket proyek infrastruktur tersebut dilelang di laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Tuban.
‘’Dua paket proyek tersebut saat ini dalam tahap melengkapi berkas. Bulan ini sudah pasti dilelang. Sebentar lagi,’’ ujarnya ketika dikonfirmasi Jawa Pos Radar Tuban kemarin (5/8).
Ditanya potensi dua proyek yang belum dilelang tersebut melebihi batas waktu yang ditentukan, pejabat yang tinggal di Jalan Gedongombo, Kecamatan Semanding itu menegaskan, potensi tersebut sangat kecil. Itu karena dua paket proyek dimaksud bukan pembangunan, namun hanya perawatan rutin saja.
Basdi berharap dua paket proyek tersebut secepatnya dilelang dan pemenangnya segera bisa mengerjakan paling lambat September mendatang.
”Kami berharap masyarakat bersabar dulu. Terpenting, paket proyek jalan yang lain saat ini sudah klir semua. Awal tahun depan, jalanan sudah baik semua. Mulus,’’ tandas bapak dua anak itu.
Basdi mengakui mulusnya infrastruktur jalan di Bumi Ronggolawe selama ini menjadi salah satu kebanggaan masyarakat. Karena itu, apabila kondisi jalan tidak baik, masyarakat rewelnya bukan main. (sab/ds)