Radartuban.jawapos.com – Bumi Ronggolawe seolah ketiban ndaru kemarin (6/4). Kunjungan kerja Presiden Joko Widodo bersama istri, Iriana Joko Widodo beserta rombongan, membawa kebahagiaan besar bagi masyarakat Tuban.
Begitu turun dari helikopter di helipad Alun-Alun Tuban sekira pukul 09.30, presiden ketujuh Indonesia karib disapa Jokowi ini disambut meriah.
Kemeriahan tak cukup disitu saja. Di sepanjang perjalanan menuju lokasi pertama kunjungan kerja yakni Desa Senori, Kecamatan Merakurak, arak-arakan mobil presiden asal Solo, Jawa Tengah ini juga dielu-elukan. Siswa-siswi serta pendidik sekolah-sekolah yang dilintasi rombongan, mengambil tempat di pinggir jalan depan sekolah untuk menyambut dengan lambaian tangan dan bendera merah putih mini.
Sesampainya di lahan pertanian organik di Desa Senori, Kecamatan Merakurak, yang menjadi jujugan pertama, rombongan berhenti. Presiden Jokowi dan rombongan keluar dari mobil. Menyambut masyarakat yang sebagian besar petani kemudian turun ke sawah. Ikut menanam padi bersama petani.
Pada momen ini, kedekatan pemimpin dengan rakyat amat terlihat. Sangat kuat. Sebab, di sawah itu, bukan Presiden Jokowi saja yang turut menanam padi. Melainkan, juga Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, dan Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky.
Usai prosesi tanam padi rampung, mereka kemudian menyusuri galangan menuju gubuk. Para orang penting itu lantas berdiskusi cukup lama di gubuk beratap ilalang milik petani setempat.
Ketika kunjungan kerja di lokasi pertama akan dirampungkan, presiden dua putra itu menyempatkan menilik produk-produk UMKM desa setempat dan memborongnya.
Dia juga membagikan kaos dan paket sembako kepada masyarakat ditambah buku untuk anak-anak.
Lepas momen ini, rombongan presiden yang berbusana putih-putih dikawal aparat dengan keamaan ketat itu pun kembali ke mobil untuk lanjut ke lokasi kunjungan berikutnya: Pasar Sambonggede.
Di pasar Desa Sambonggede, Kecamatan Merakurak ini, kemeriahan makin pecah. Pedagang yang mencintai presiden sama histeris. Mereka berebut tempat mendekati presiden untuk melihat sosok pemimpinnya lebih dekat hingga mengulukkan salam.
Presiden sama sekali tak terganggu dengan kemeriahan ini. Pemimpin Indonesia sejak 2014 itu menerima kehisterisan para pedagang dengan santai dan penuh kasih sayang.
