RADARTUBAN – Belum genap sepekan calon jemaah haji (CJH) asal Tuban kloter 18, 19, dan 24 diberangkatkan, kini Kabupaten Tuban kembali mendapat tambahan kuota haji sebanyak 23 jemaah.
Kabar mendadak ini baru diterima Kemenag Tuban beberapa hari lalu. Namun, kapan pemberangkatannya, belum ada jadwal pasti.
Plt Kepala Kemenag Tuban Moh Qosim mengatakan, meski kabar yang diterima cukup mendadak, namun tak ada kata tidak siap.
Seluruh jemaah yang masuk kuota tambahan telah dipanggil dan dikumpulkan di gedung Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) Kemenag, Senin(5/6).
‘’Alhamdulillah, saat kami sampaikan kepada jemaah (yang masuk dalam kuota tambahan, Red), mereka sangat senang,’’ ujarnya.
Selain memberitahukan perihal kesempatan berangkat haji kuota tambahan tahun ini. Terpenting juga motivasi. Sebab, dengan kabar yang sangat mendadak ini, maka mental dan fisik harus disiapkan lebih matang.
‘’Apalagi ada jemaah lansia. Tapi secara umum (jemaah yang masuk kuota tambahan, Red) semua dalam keadaan sehat,’’ terang dia.
Lebih lanjut, Qosim mengatakan, dari 23 jemaah yang masuk kuota tambahan, baru 14 ter-input ke sistem informasi dan komputerisasi haji terpadu (Siskohat). Selebihnya baru melengkapai syarat administrasi.
RADARTUBAN – Belum genap sepekan calon jemaah haji (CJH) asal Tuban kloter 18, 19, dan 24 diberangkatkan, kini Kabupaten Tuban kembali mendapat tambahan kuota haji sebanyak 23 jemaah.
Kabar mendadak ini baru diterima Kemenag Tuban beberapa hari lalu. Namun, kapan pemberangkatannya, belum ada jadwal pasti.
Plt Kepala Kemenag Tuban Moh Qosim mengatakan, meski kabar yang diterima cukup mendadak, namun tak ada kata tidak siap.
Seluruh jemaah yang masuk kuota tambahan telah dipanggil dan dikumpulkan di gedung Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) Kemenag, Senin(5/6).
‘’Alhamdulillah, saat kami sampaikan kepada jemaah (yang masuk dalam kuota tambahan, Red), mereka sangat senang,’’ ujarnya.
- Advertisement -
Selain memberitahukan perihal kesempatan berangkat haji kuota tambahan tahun ini. Terpenting juga motivasi. Sebab, dengan kabar yang sangat mendadak ini, maka mental dan fisik harus disiapkan lebih matang.
‘’Apalagi ada jemaah lansia. Tapi secara umum (jemaah yang masuk kuota tambahan, Red) semua dalam keadaan sehat,’’ terang dia.
Lebih lanjut, Qosim mengatakan, dari 23 jemaah yang masuk kuota tambahan, baru 14 ter-input ke sistem informasi dan komputerisasi haji terpadu (Siskohat). Selebihnya baru melengkapai syarat administrasi.