Radartuban.jawapos.com – Fenomena udan salah mongso atau hujan salah musim di perkirakan kembali terjadi. Meski saat ini musim kemarau masih berlangsung, hujan dengan intensitas ringan, sedang, hingga tinggi diprediksi masih mengguyur Tuban mulai Rabu (7/9) hari ini hingga Sabtu (10/9) mendatang atau selama empat hari.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Tuban Zem Irianto Padma.
‘’Diperkirakan terjadi mulai pagi—sore,’’ ujarnya kepada Jawa Pos Radar Tuban kemarin (6/9).
Bahkan, kata Zem, panggilan akrabnya potensi hujan selama empat hari tersebut disertai petir.
Mantan kepala Subbid Pelayanan BMKG Juanda Surabaya ini melanjutkan, prakiraan udan salah mangsa tersebut didasari pengamatan dan kajian terbaru institusinya.
Dia menerangkan, berdasarkan pengamatan dan kajian dimaksud, saat ini terjadi gangguan gelombang atmosfer Madden Julian Oscilation (MJO) dan Rossby serta belokan arah angin di wilayah Jatim bagian utara. Selain itu, lanjut Zem, saat ini suhu muka laut di perairan utara Jatim menghangat. Anomalinya +0,5—1,5 derajat Celsius.
‘’Dan, La Nina hingga kini juga masih aktif,’’ imbuh mantan kepala Subbid Pelayanan BMKG Wilayah V Jayapura itu.
Zem menandaskan, kombinasi beragam fenomena alam tersebut memicu turun hujan. Akumulasi gerak alam itu juga mengakibatkan kelabilan awan atmosfer sehingga awan Cumulonimbus banyak terbentuk di wilayah Jatim bagian utara.
Awan-awan jenis inilah, beber dia, berpotensi menciptakan banyak kilatan petir.
‘’Masyarakat harap siaga atau waspada selama 6—10 September ini,’’ imbaunya.
Dia menuturkan, hujan ringan, sedang, dan tinggi bercampur petir tersebut bisa jadi mendatangkan bencana hidrometeorologi di Kabupaten Tuban. Misalnya, banjir, tanah longsor, angin kencang, maupun pohon tumbang.
Zem berharap masyarakat memperhatikan imbauan tersebut. Khususnya yang tiap hari melakukan perjalanan cukup jauh.
‘’Kalau terjadi hujan lebat disertai petir, sebaiknya ngiyup dulu. Tunda semen tara perjalanan,’’ pesan pria asal Papua itu.
Lebih lanjut Zem mengemukakan, selain Kabupaten Tuban, fenomena serupa diprediksi terjadi pada 17 kabupaten/kota lain di Jatim. Di antaranya, Gresik, Lamongan, Nganjuk, Kediri, Mojokerto, Blitar, Trenggalek, Bangkalan, Sampang, Sumenep, Malang, Lumajang, Pasuruan, Jember, Probolinggo, Situbondo, dan Banyuwangi. (sab/ds)