TUBAN – Kebakaran hebat di eks lahan Perhutani area proyek kilang minyak Grass Root Refinery (GRR) Tuban PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP) juga memantik reaksi DPRD Tuban.
Lembaga legislatif ini mendesak kepada pihak terkait untuk segera melakukan investigasi guna memastikan penyebab kebakaran.
‘’Agar jelas semua, maka harus segera diinvestigasi. Apakah kebakaran itu memang betul kebakaran atau memang sengaja dibakar,’’ ujar Ketua DPRD Tuban M. Miyadi Rabu (6/9).
Meski hanya disampaikan secara tersirat, Miyadi seakan menaruh curiga bahwa insiden kebakaran di eks lahan Perhutani turut wilayah Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu tersebut ada kemungkinan disengaja atau ada motif lain.
Karena itu, dia mendesak kepada pihak ber wajib untuk segera melakukan investigasi.
‘’Bisa saja yang membakar orang luar atau bahkan orang dalam. Tapi kalau orang dalam, mungkin bekerja sama dengan orang luar. Dan jika orang luar yang melakukan, mungkin bekerja sama dengan orang dalam,’’ ujarnya bernada satire.
Miyadi berasumi, bisa saja sebelum insiden kebakaran terjadi, tumpukan kayu jati di lahan pertamina itu dicuri. Selanjutnya, untuk menghilangkan barang bukti, pelaku melakukan pembakaran.
Ditegaskan dia, asumsi tersebut cukup beralasan, sebab selama ini kayu jati dari hasil penebangan hutan Jati Peteng itu tidak boleh diminta oleh siapa pun.
‘’Mungkin saja ada yang mencuri (kayu hasil penebangan, Red), kemudian untuk menghilangkan jejak dilakukan pemba karan. Tapi ini hanya asumsi saja. Untuk mengetahui kebenarannya menjadi tugas aparat penegak hukum (APH) untuk melakukan in vestigasi,’’ katanya.
Lebih lanjut, Ketua DPC PKB Tuban itu menegaskan, investigasi penting untuk segera dilakukan karena insiden ini bukan kebakaran lahan biasa.
Selain membuat geger dan panik warga sekitar, juga menghanguskan ribuan kayu jati gelondonngan yang disimpan pihak pertamina. Taksiran kerugiannya pun tak main-main, lebih kurang mencapai Rp 70 miliar.
‘’Insiden kebakaran ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Sebab, sebelumnya juga sempat terjadi kebakaran. Artinya, penjagaan dan pengawasan masih lemah,’’ kritiknya kepada Pertamina. (fud/tok)