TUBAN, Radar Tuban – Setelah diputuskan saf salat jamaah tidak lagi jaga jarak, stiker imbauan jaga jarak yang dipasang sejak awal pandemi mulai dicopoti. Pemandangan lepas stiker yang terpasang di lantai tersebut, kemarin (7/4) terlihat di Masjid Agung Tuban.
Saking lamanya tertempel di lantai, sebagian stiker sulit dikelupas. Sehingga petugas kebersihan melakukan pembersihan sekaligus dengan memoles lantai marmer masjid. Tujuannya untuk memberi tahu jamaah bahwa salat di masjid kini tak lagi jaga jarak menyusul melandainya wabah sekaligus peralihan dari fase pandemi ke endemi.
Mitro, petugas kebersihan Masjid Agung mengatkaan, pembersihan stiker sekaligus memoles lantai masjid dilakukan sejak hari pertama Ramadan. Itu setelah muncul aturan resmi dari pemerintah pusat dan daerah yang memperbolehkan saf masjid kembali rapat seperti sedia kala.
‘’Pembersihan stiker jaga jarak sekaligus dimaksimalkan untuk memoles lantai marmer masjid agar kembali kinclong,’’ tuturnya.
Pria yang tinggal di Kelurahan Sukolilo, Kecamatan Tuban ini menambahkan, pemolesan marmer tersebut mendatangkan tenaga ahli profesional dari luar kota. Menurut dia, tempat ibadah harus dijaga kebersihan dan kesuciannya agar kembali ke fungsinya sebagai tempat berlomba-lomba untuk mencari pahala.
‘’Lantainya dipoles dan dibersihkan bertahap agar selalu nyaman saat digunakan untuk salat,’’ tuturnya. (yud/tok)
TUBAN, Radar Tuban – Setelah diputuskan saf salat jamaah tidak lagi jaga jarak, stiker imbauan jaga jarak yang dipasang sejak awal pandemi mulai dicopoti. Pemandangan lepas stiker yang terpasang di lantai tersebut, kemarin (7/4) terlihat di Masjid Agung Tuban.
Saking lamanya tertempel di lantai, sebagian stiker sulit dikelupas. Sehingga petugas kebersihan melakukan pembersihan sekaligus dengan memoles lantai marmer masjid. Tujuannya untuk memberi tahu jamaah bahwa salat di masjid kini tak lagi jaga jarak menyusul melandainya wabah sekaligus peralihan dari fase pandemi ke endemi.
Mitro, petugas kebersihan Masjid Agung mengatkaan, pembersihan stiker sekaligus memoles lantai masjid dilakukan sejak hari pertama Ramadan. Itu setelah muncul aturan resmi dari pemerintah pusat dan daerah yang memperbolehkan saf masjid kembali rapat seperti sedia kala.
‘’Pembersihan stiker jaga jarak sekaligus dimaksimalkan untuk memoles lantai marmer masjid agar kembali kinclong,’’ tuturnya.
Pria yang tinggal di Kelurahan Sukolilo, Kecamatan Tuban ini menambahkan, pemolesan marmer tersebut mendatangkan tenaga ahli profesional dari luar kota. Menurut dia, tempat ibadah harus dijaga kebersihan dan kesuciannya agar kembali ke fungsinya sebagai tempat berlomba-lomba untuk mencari pahala.
- Advertisement -
‘’Lantainya dipoles dan dibersihkan bertahap agar selalu nyaman saat digunakan untuk salat,’’ tuturnya. (yud/tok)