Radartuban.jawapos.com – Perbaikan Jembatan Perbon di Jalan Letda Sucipto terancam molor. Pemicunya, hujan yang terus mengguyur. Kondisi tersebut sering kali menghambat pekerjaan. Terlebih saat intensitas hujan deras.
Hampir pasti pengerjaan konstruksi terhenti karena titik lokasi tergenang air. Dan tidak jarang berlangsung hingga beberapa hari.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPR PRKP) Tuban Basdi mengungkapkan, sisa waktu pekerjaan proyek senilai Rp 450 juta tersebut kurang lebih masih satu bulan. Tepatnya, 7 Desember nanti sudah harus selesai. Namun, potensi molor cukup terbuka.
Sebab, sejauh ini pengerjaan baru berjalan sekitar 5 persen.
‘’Progres 5 persen itu tercatat sampai hari ini (kemarin, Red),’’ tandasnya.
Karena itu, Basdi pun cukup khawatir terkait potensi kemoloran tersebut. Terlebih, sejak pertengahan Oktober hingga sekarang, hujan lebat masih sering mengguyur.
‘’Soal kapan selesai, kami belum bisa memprediksi. Tinggal kondisi cuacanya. Tapi kalau seperti ini (hujan, Red) terus, kemungkinan bisa molor,’’ paparnya.
Disampaikan Basdi, progres sejauh ini baru menyelesaikan penggalian dasar jembatan. Selanjutnya tahap pembersihan, lalu pengerjaan konstruksi.
‘’Inysa Allah kalau tidak hujan, besok pagi (hari ini, Red) bisa melakukan pember sihan,’’ ujar bapak dua anak itu.
Sebagaimana diketahui, pengerjaan pelebaran jembatan ini berada di titik perbatasan antara Kelurahan Mondokan dan Perbon, Kecamatan Tuban.
Konstruksi pekerjaannya, pelebaran di sisi utara sepanjang 3,5 meter. Itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya luapan air saat menerima kiriman air hujan dari hulu. (fud/tok)