Pada program ini, BAZNAS tak hanya memberikan bantuan modal, namun juga pendampingan dan pelatihan secara berkala agar kualitas ternak yang dihasilkan lebih terjamin.
‘’BAZNAS juga ingin menjadikan peternak mustahik lebih mandiri secara ekonomi. Melalui program pemberdayaan ini, diharapkan para mustahik bisa berdiri sendiri di kemudian hari dan bertransformasi menjadi muzaki,’’ ujarnya.
Mahdum melanjutkan, program BAZNAS akan sangat optimal jika didukung keseriusan dari seluruh pihak yang terlibat.
Pimpinan BAZNAS RI Pembina Wilayah Jawa Timur Nur Chamdani menambahkan, Balai Ternak BAZNAS Tuban saat ini menaungi sekitar 13 orang dengan total populasi domba yang dikelola sebanyak 196 ekor. Rinciannya, 7 pe jantan, 70 induk, 4 cempe jantan, 8 cempe betina, 93 bakalan jantan, dan 14 bakalan betina.
Pada tahun ini, BAZNAS akan menambah peternak hingga menjadi 30 orang dalam satu kelompok. Sementara untuk program pendampingan dilaksanakan selama 2-3 tahun.
Dia menerangkan, pendampingan diperlukan agar peternak secara teknis mampu membudidayakan domba sesuai standar operasional prosedur (SOP), peningkatan spiritualitas, dan kemandirian secara lembaga.
‘’Dalam program ini kami berharap mustahik binaan keluar dari status kemiskinan dan menjadi muzaki,’’ ucap Chamdani.
Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky mengatakan, program BAZNAS sangat baik dan memberi banyak manfaat. Dia menegaskan, kalau program ini dijalankan dengan serius oleh para mustahik, maka peluang berkembang sangat terbuka lebar.
Pihaknya juga memastikan peluncuran Balai Ternak ini menjadi salah satu program untuk pengentasan kemiskinan di Bumi Ronggolawe dan sekarang ini spesifiknya di tingkat desa.
Mas Bupati menyampaikan, program BAZNAS selalu berkelanjutan. Dimulai pada 2021. Tahun itu, Baznas RI meluncurkan program ternak kambing dengan membagikan 70 ekor kambing.
‘’Alhamdulillah, kini sudah berkembang menjadi 150 ekor kambing,’’ ujar mantan anggota DPRD Provinsi Jatim itu.