RADARTUBAN – Ulah sekelompok pelajar SMP di Tuban benar-benar mencoreng citra pendidikan di Bumi Ronggolawe. Betapa tidak, mereka yang tengah pesta minuman keras (miras) terjaring razia Polres Tuban kemarin (8/6) dini hari. Tempatnya di tepi salah satu jalan protokol.
Setelah diamankan, anak di bawah umur tersebut di sidang tindak pidana ringan (tipiring) dan dikembalikan kepada orang tuanya.
Pesta miras tersebut bertepatan dengan momen pengumuman kelulusan jenjang SD dan SMP kemarin (8/6).
‘’Kami menemukan ada anak SMP minum (miras) di pinggir jalan, ini sudah tidak etis lagi,’’ kata Ka polres Tuban AKBP Suryono.
Lulusan Akpol 2003 itu mengatakan, orang tua memiliki tanggung jawab besar dalam mengawasi anak-anaknya yang masih di bawah umur.
‘’Jika jam 9 atau jam 10 belum pulang, harus dicari agar tahu keberadaannya dan sedang apa,’’ kata dia.
Menghadapi kenakalan remaja yang semakin marak, perwira kelahiran Kecamatan Tambakrejo, Bojonegoro itu menyatakan sudah menginstruksikan kepada seluruh jajarannya untuk rutin patroli. Sasarannya adalah titik-titik yang rawan terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban masya rakat.
Seperti area balap liar, mabuk-mabukan, dan kerumunan yang mengarah ke gangster.
‘’Jangan biarkan anak-anak kita ikut gerombolan yang buruk hingga akhirnya berujung hal meresahkan’’ ujarnya.
RADARTUBAN – Ulah sekelompok pelajar SMP di Tuban benar-benar mencoreng citra pendidikan di Bumi Ronggolawe. Betapa tidak, mereka yang tengah pesta minuman keras (miras) terjaring razia Polres Tuban kemarin (8/6) dini hari. Tempatnya di tepi salah satu jalan protokol.
Setelah diamankan, anak di bawah umur tersebut di sidang tindak pidana ringan (tipiring) dan dikembalikan kepada orang tuanya.
Pesta miras tersebut bertepatan dengan momen pengumuman kelulusan jenjang SD dan SMP kemarin (8/6).
‘’Kami menemukan ada anak SMP minum (miras) di pinggir jalan, ini sudah tidak etis lagi,’’ kata Ka polres Tuban AKBP Suryono.
Lulusan Akpol 2003 itu mengatakan, orang tua memiliki tanggung jawab besar dalam mengawasi anak-anaknya yang masih di bawah umur.
- Advertisement -
‘’Jika jam 9 atau jam 10 belum pulang, harus dicari agar tahu keberadaannya dan sedang apa,’’ kata dia.
Menghadapi kenakalan remaja yang semakin marak, perwira kelahiran Kecamatan Tambakrejo, Bojonegoro itu menyatakan sudah menginstruksikan kepada seluruh jajarannya untuk rutin patroli. Sasarannya adalah titik-titik yang rawan terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban masya rakat.
Seperti area balap liar, mabuk-mabukan, dan kerumunan yang mengarah ke gangster.
‘’Jangan biarkan anak-anak kita ikut gerombolan yang buruk hingga akhirnya berujung hal meresahkan’’ ujarnya.