Bupati termuda dalam pemerintahan di Tuban itu juga menekankan penerima program ini tidak sembarangan. Seleksinya harus diperketat.
‘’Kriterianya bukan hanya orang yang tidak mampu, tapi orang tidak mampu yang ingin berkembang agar bantuan bisa berkembang,’’ tegasnya.
Sementara itu, Kepala BAZNAS Tuban Agus Suryanto menjelaskan, program Z-Mie merupakan program pemberdayaan ekonomi mustahik di bidang kuliner berupa produk mie ayam.
Dalam program ini dibangun sebuah ekosistem usaha, mulai dari rumah produksi, gerai stick point, hingga penjual mie ayam yang siap bekerja.
Nantinya, kata dia, anggota program Z-Mie diberikan modal berupa modal usaha dan modal investasi usaha.
‘’Bantuan modal usaha tidak diberikan berupa uang, namun dirupakan barang yang meliputi mie, ayam, bumbu, kecap, saus, minyak wijen, dan lainnya,’’ ujarnya.
Begitu juga dengan modal investasi usaha yang diberikan berupa gerobak mie ayam, kompor mawar, dandang, sendok, mangkok, garpu, dan lain sebagainya.
‘’Pada intinya para anggota program Z-Mie siap bekerja untuk menjual mie ayam ala program Z-Chiken,’’ bebernya. (fud/ds)