27.4 C
Tuban
Saturday, 23 November 2024
spot_img
spot_img

Sopir Truk Tuban Berpotensi Ramaikan Demo di Kantor Gubernur Jatim

spot_img

TUBAN, Radar Tuban – Rencana pemerintah untuk membersihkan truk yang menyalahi over dimension over loading (ODOL) atau memiliki dimensi dan muatan berlebihan menjadi kontroversi di kalangan sopir truk. Para sopir yang tergabung dalam Gerakan Sopir Jawa Timur (GSJT) mengancam akan menggeruduk Kantor Gubernur Jawa Timur di Surabaya, Jumat (11/3) besok.

Kepala Bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLH Hub) Tuban Imam Isdarmawan mengatakan, driver Tuban berpotensi ikut demo tersebut.

”Kepastiannya kami (DLH Hub, Red) belum tahu,” ujarnya saat dihubungi Jawa Pos Radar Tuban kemarin (9/3).

Kekhawatiran tersebut, menurut dia, sangat beralasan. Pasalnya, Bumi Ronggolawe dilalui jalan nasional yang notabene merupakan lintasan para sopir truk.

Pejabat asal Bojonegoro ini menerangkan, jika terjadi pengerahan massa sopir truk, dipastikan Tuban terkena dampaknya. Salah satunya  terganggunya arus distribusi logistik dan perjalananan penumpang.

Baca Juga :  BMKG: Warga Pesisir Waspadai Gelombang Tinggi hingga Empat Meter

”Semoga tidak terjadi. Namun, seumpama terjadi, kami (DLH Hub) harus bersiap,” tandasnya.

Apa yang dilakukan DLH Hub untuk mencegah? Pejabat lulusan Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) Bekasi ini mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Satlantas Polres Tuban dan organisasi sopir setempat. Harapannya, tidak ikut aksi demo di Surabaya.

Dia juga memastikan institusinya masih bersikap lunak dengan para sopir yang truknya masuk kategori ODOL yang bertebaran di Tuban.

”Masih mengedepankan sosialisasi dan edukasi,” tegasnya.

Imam menyampaikan, hal tersebut terpaksa dilakukan agar suasana tidak semakin panas atau condong ke arah permusuhan. Sebab, dikhawatirkan jika para sopir yang truknya masuk kategori ODOL ditindak sesuai prosedur hukum, bisa muncul masalah.

Baca Juga :  Belum Ada Penambahan Jalan Satu Arah Meski Sering Macet, Begini Alasannya

Mereka terancam berbondong-bondong menuju Surabaya mengikuti aksi demo yang bisa merugikan banyak pihak.

”Sementara ini, DLH Hub dan kepolisian berharap suasana kondusif dulu. Setelah ini baru melakukan tindakan,” ujarnya.

Seperti dilansir dari Kompas edisi (9/3), ancaman GSJT untuk menggeruduk Kantor Gubernur Jatim dilontarkan penanggung jawab aksi Angga Ferdiansyah.

Sebelum berdemo di kantor gubernur, para sopir akan berorasi pada sembilan titik sekitar Surabaya.  Meliputi bundaran Waru, Pelabuhan Tanjung Perak, bundaran Bandara Juanda, tiga exit tol Waru, serta jalanan daerah Margomulyo dan Romokalisari. Selain di sekitar kota, sopir truk juga akan beraksi di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. (sab/ds)

TUBAN, Radar Tuban – Rencana pemerintah untuk membersihkan truk yang menyalahi over dimension over loading (ODOL) atau memiliki dimensi dan muatan berlebihan menjadi kontroversi di kalangan sopir truk. Para sopir yang tergabung dalam Gerakan Sopir Jawa Timur (GSJT) mengancam akan menggeruduk Kantor Gubernur Jawa Timur di Surabaya, Jumat (11/3) besok.

Kepala Bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLH Hub) Tuban Imam Isdarmawan mengatakan, driver Tuban berpotensi ikut demo tersebut.

”Kepastiannya kami (DLH Hub, Red) belum tahu,” ujarnya saat dihubungi Jawa Pos Radar Tuban kemarin (9/3).

Kekhawatiran tersebut, menurut dia, sangat beralasan. Pasalnya, Bumi Ronggolawe dilalui jalan nasional yang notabene merupakan lintasan para sopir truk.

Pejabat asal Bojonegoro ini menerangkan, jika terjadi pengerahan massa sopir truk, dipastikan Tuban terkena dampaknya. Salah satunya  terganggunya arus distribusi logistik dan perjalananan penumpang.

- Advertisement -
Baca Juga :  BMKG: Warga Pesisir Waspadai Gelombang Tinggi hingga Empat Meter

”Semoga tidak terjadi. Namun, seumpama terjadi, kami (DLH Hub) harus bersiap,” tandasnya.

Apa yang dilakukan DLH Hub untuk mencegah? Pejabat lulusan Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) Bekasi ini mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Satlantas Polres Tuban dan organisasi sopir setempat. Harapannya, tidak ikut aksi demo di Surabaya.

Dia juga memastikan institusinya masih bersikap lunak dengan para sopir yang truknya masuk kategori ODOL yang bertebaran di Tuban.

”Masih mengedepankan sosialisasi dan edukasi,” tegasnya.

Imam menyampaikan, hal tersebut terpaksa dilakukan agar suasana tidak semakin panas atau condong ke arah permusuhan. Sebab, dikhawatirkan jika para sopir yang truknya masuk kategori ODOL ditindak sesuai prosedur hukum, bisa muncul masalah.

Baca Juga :  Empat Desa di Kabupaten Bima Diterjang Banjir

Mereka terancam berbondong-bondong menuju Surabaya mengikuti aksi demo yang bisa merugikan banyak pihak.

”Sementara ini, DLH Hub dan kepolisian berharap suasana kondusif dulu. Setelah ini baru melakukan tindakan,” ujarnya.

Seperti dilansir dari Kompas edisi (9/3), ancaman GSJT untuk menggeruduk Kantor Gubernur Jatim dilontarkan penanggung jawab aksi Angga Ferdiansyah.

Sebelum berdemo di kantor gubernur, para sopir akan berorasi pada sembilan titik sekitar Surabaya.  Meliputi bundaran Waru, Pelabuhan Tanjung Perak, bundaran Bandara Juanda, tiga exit tol Waru, serta jalanan daerah Margomulyo dan Romokalisari. Selain di sekitar kota, sopir truk juga akan beraksi di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. (sab/ds)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

spot_img
spot_img