RADAR TUBAN -Puluhan umat dan panitia peringatan kelahiran ke-1863 Yang Mulia Kongco Kwan Sing Tee Koen Tempat Ibadah Tri Darma (TITD) Kwan Sing Bio Tuban, Rabu (9/8) pagi bersiap menyambut kedatangan dua kiem sin atau patung dewa dari kelenteng di Semarang dan Gudo, Jombang.
Salah satunya Ping An, panitia peringatan. Dia sudah mengenakan kaus panitia warna merah dan bersepatu kets. Namun, hingga pukul 10.00, rombongan pengantar patung yang dimuliakan umat tridarma (Konghucu, Tao, dan Buddha) itu tidak kunjung tiba.
Belakangan, pengurus kedua kelenteng tersebut mengonfirmasi pembatalan kedatangan kiem sin-nya.
Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Tuban, Liana, karyawati (TITD) Kwan Sing Bio Tuban mengatakan, pembatalan kedatangan kedua kiem sin tersebut disampaikan pengurus kelenteng setempat.
‘’Mereka menyampaikan pembatalan secara mendadak,’’ ujarnya tanpa menjelaskan alasan pembatalan tersebut.
Kedatangan dua kiem sin tamu tidak hanya diharapkan menyemarakkan peringatan ulang tahun dewa utama yang disembah (TITD) Kwan Sing Bio Tuban pada tahun ini, namun juga menambah kesakralan.
Setelah dikelola Alim Markus, bos Maspion Group; Soedomo Mergonoto, owner Kopi Kapal Api; dan Paulus Welly Afandi, pengusaha Tionghoa asal Surabaya sejak 1 April 2022, kelenteng di Jalan RE Martadinata, Tuban itu berusaha menyemarakkan peringatan ulang tahun.
Seperti pada peringatan tahun ini. Wayang potehi yang bertahun-tahun vakum, kembali ditampilkan sejak 30 Juni hingga sekarang.
Bahkan, khusus momen peringatan ulang tahun dewa perang yang dikenal arif dan bijaksana tersebut, wayang potehi digelar enam kali sehari.
Liana memastikan peringatan ulang tahun kali ini tanpa hiburan, seperti pada tahun-tahun sebelum nya.
‘’Kita hanya menggelar sembah yang bersama pada Kamis (10/8) pukul 11.00,’’ ujarnya.
Meski tanpa hiburan, perempuan bernama Tiong hoa, Liam Giok Lian itu menyebut umat tridarma yang datang dari berbagai daerah di Indonesia cukup banyak.
Sebagian besar hanya sembahyang. Selebihnya ngalab berkah dengan menginap di kelenteng terbesar se-Asia Tenggara tersebut.
Hingga kemarin sekitar pukul 09.00, umat yang mendaftar menginap berjumlah sekitar 500 orang. Mereka memenuhi lantai satu gedung empat lantai dan ruang Buddha.
‘’Kita perkirakan jumlahnya terus meningkat hingga puncak peringatan ulang tahun pada Kamis (hari ini, Red),’’ ujarnya.
Susan, salah satu umat Konghucu asal Surabaya, mengatakan, dalam kepercayaan umat tridarma, ketika dewanya berulang tahun, berkah diturunkan dari langit.
‘’Ketika berkah diturunkan, semua permintaan, besar kemungkinan dikabulkan,’’ tuturnya.
Tak hanya menyemutnya umat dan pengunjung. Altar pun di penuhi nyala yuswa dan ratusan lilin berbagai ukuran. Berbagai sajian pelengkap ritual pun tergelar. (ds)