29.4 C
Tuban
Sunday, 7 December 2025
spot_img
spot_img

Bendungan Jadi Butuh Anggaran Rp 60 M

Radartuban.jawapos.com – Pembangunan Bendungan Jadi diproyeksikan menelan anggaran sangat besar. Berdasarkan penghitungan yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, serta Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRPRKP) Tuban, total anggaran yang dibutuhkan mencapai kurang lebih Rp 60 miliar.

Untungnya, anggaran sebesar itu tidak menjadi tanggungan pemerintah daerah, melainkan pemerintah pusat. Pasalnya, Bendungan Jadi merupakan proyek strategis nasional (PSN), yang anggarannya bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

‘’Ini (kebutuhan anggaran, Red) hanya gambaran hasil penghitungan yang dilakukan pemerintah daerah. Fix-nya dari pemerintah pusat, kami hanya mengusulkan gambaran kebutuhan saja,’’ kata Kepala DPUPRPRKP Tuban Agung Supriyadi kemarin (9/11).

Anggaran yang mencapai Rp 60 miliar tersebut, lanjut Agung, bisa bertambah bahkan berkurang.

Baca Juga :  Pertamina-Pemkab Gresik Sidak Horeka dan Peternak Yang Masih Gunakan LPG 3kg

Tergantung detail engineering design (DED) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen-PUPR).

Electronic money exchangers listing

‘’Jadi tergantung DEDnya nanti. Bisa saja semakin bertambah,’’ ujarnya.

Lebih lekas Agung menyampaikan, perihal kepastian pengerjaan fisik baru bisa dilakukan
setelah DED dari Kemen-PUPR tuntas. Karena sampai saat ini belum ada DED-nya, maka belum bisa dipastikan kapan mulai pengerjaan.

‘’Dulu, 2021 (DED-nya, Red) sempat dilelang, tapi gagal. Padahal sudah ada pemenangnya. Soal apa sebabnya, kami kurang tahu,’’ jelasnya.

Mantan Kabag Pengadaan Barang/Jasa dan Administrasi Pembangunan Setda ini mengasumsikan, jika di 2023 nanti DED sudah dibuat, maka 2024 bisa dimulai proyek fisik pembangunan bendungan.

‘’Untuk kepastiannya, kami akan komunikasi lebih lanjut dengan kementerian,’’ ujarnya.

Baca Juga :  Pemkab Tuban Tetap Akan Mematenkan Legen dan Siwalan ke HAKI

Perihal gambaran bendungan, pejabat asal Kecamatan Bangilan ini menjelaskan, bendungan akan dibangun di lahan seluas 15,70 hektare. Konsepnya dibuat memanjang hingga dua kilometer. Karena itulah, lahan yang dibebaskan rata-rata di samping kanan-kiri aliran Sungai Banyu Langse,’’ bebernya.

Sebagaimana diketahui, semua lahan yang dibutuhkan untuk membangunan bendungan sudah selesai proses pembebasan. Tidak terlalu banyak kendala selama prosesnya.

‘’Masyarakat cukup antusias, sehingga pembebasan lahan cukup mudah,’’ tandas Agung.(fud/tok)

Radartuban.jawapos.com – Pembangunan Bendungan Jadi diproyeksikan menelan anggaran sangat besar. Berdasarkan penghitungan yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, serta Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRPRKP) Tuban, total anggaran yang dibutuhkan mencapai kurang lebih Rp 60 miliar.

Untungnya, anggaran sebesar itu tidak menjadi tanggungan pemerintah daerah, melainkan pemerintah pusat. Pasalnya, Bendungan Jadi merupakan proyek strategis nasional (PSN), yang anggarannya bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

‘’Ini (kebutuhan anggaran, Red) hanya gambaran hasil penghitungan yang dilakukan pemerintah daerah. Fix-nya dari pemerintah pusat, kami hanya mengusulkan gambaran kebutuhan saja,’’ kata Kepala DPUPRPRKP Tuban Agung Supriyadi kemarin (9/11).

Anggaran yang mencapai Rp 60 miliar tersebut, lanjut Agung, bisa bertambah bahkan berkurang.

Baca Juga :  MAKI Desak Dewas KPK Usut Dugaan Pelanggaran Etik Terkait Basarnas

Tergantung detail engineering design (DED) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen-PUPR).

- Advertisement -

‘’Jadi tergantung DEDnya nanti. Bisa saja semakin bertambah,’’ ujarnya.

Lebih lekas Agung menyampaikan, perihal kepastian pengerjaan fisik baru bisa dilakukan
setelah DED dari Kemen-PUPR tuntas. Karena sampai saat ini belum ada DED-nya, maka belum bisa dipastikan kapan mulai pengerjaan.

Electronic money exchangers listing

‘’Dulu, 2021 (DED-nya, Red) sempat dilelang, tapi gagal. Padahal sudah ada pemenangnya. Soal apa sebabnya, kami kurang tahu,’’ jelasnya.

Mantan Kabag Pengadaan Barang/Jasa dan Administrasi Pembangunan Setda ini mengasumsikan, jika di 2023 nanti DED sudah dibuat, maka 2024 bisa dimulai proyek fisik pembangunan bendungan.

‘’Untuk kepastiannya, kami akan komunikasi lebih lanjut dengan kementerian,’’ ujarnya.

Baca Juga :  Separo Tanah Wakaf di Tuban Belum Bersertifikat

Perihal gambaran bendungan, pejabat asal Kecamatan Bangilan ini menjelaskan, bendungan akan dibangun di lahan seluas 15,70 hektare. Konsepnya dibuat memanjang hingga dua kilometer. Karena itulah, lahan yang dibebaskan rata-rata di samping kanan-kiri aliran Sungai Banyu Langse,’’ bebernya.

Sebagaimana diketahui, semua lahan yang dibutuhkan untuk membangunan bendungan sudah selesai proses pembebasan. Tidak terlalu banyak kendala selama prosesnya.

‘’Masyarakat cukup antusias, sehingga pembebasan lahan cukup mudah,’’ tandas Agung.(fud/tok)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radarbisnis.com

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Bisnis WhatsApp Channel : https:http://bit.ly/3DonStL. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

spot_img
spot_img