Dari kecukupan pelayanan dasar hingga sarana-prasarana. Bupati muda yang karib disapa Mas Lindra ini mengungkapkan, sejak awal menjalankan tugas dan kewenangan sebagai kepala daerah, pembangunan infrastruktur di Bumi Ronggolawe selalu mengakomodir pemenuhan sarana bagi penyandang disabilitas, termasuk ruang-ruang publik.
Di antara yang disiapkan untuk mengakomodir secara penuh kebutuhan sarana disabilitas, yakni Alun-Alun, GOR Rang ga Jaya Anoraga, dan Rest Area. Saat ini masih dalam proses revitalisasi.
‘’Melalui program Jumpa Sahabat dan pemenuhan sarana infrastruktur yang ramah terhadap disabilitas, kami berharap komitmen ber sama ini menjadi cikal bakal terciptanya Tuban yang inklusif,’’ ujar Mas Lindra.
Selain pemenuhan hak-hak dasar, para penyandang disabilitas juga akan diberikan ruang seluasluasnya dalam berkarya dan bekerja.
‘’Sebagai bentuk komitmen Pemkab Tuban dalam memberikan hak yang sama kepada teman-teman disabilitas, kami juga akan memberikan ruang dan kesempatan selebar-lebarnya bagi mereka yang ingin bekerja di lingkungan Pemkab Tuban. Pun dalam hal pemberdayaan dan kewirausahaan, juga akan terus kami galakan,’’ terang bupati muda kelahiran 1992 itu.
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsos P3A-Pemdes) Tuban Eko Julianto menambahkan, di Tuban kurang lebih ada 4000 penyandang di sabilitas. Sebagai warga Tuban, mereka juga berhak mendapat pelayanan dan hak-hak yang sama seperti lainnya.
‘’Program Jumpa Sahabat ini merupakan inisiatif langsung dari Mas Bupati. Beliau sangat perhatian terhadap teman-teman penyandang disabilitas. Utamanya dalam memenuhi hak-hak dasar mereka, beliau sangat concern,’’ katanya.
Lebih lanjut Eko menjelaskan, program Jumpa Sahabat ini dijadwalkan secara rutin saban bulan pada hari Jumat minggu kedua, ke depan akan di kembangkan di masing-masing kecamatan se-Kabupaten Tuban.
‘’Kegiatan ini sekaligus menjadi sarana komunikasi dengan teman-teman disabilitas,’’ tandasnya. (tok)