TUBAN, Radar Tuban – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Tuban mengikuti tuntutan zaman dalam memenuhi kebutuhan literasi di era sekarang. Tahun ini, instansi yang berkantor di Jalan H.O.S Cokroaminoto ini akan membangun ruang podcast.
Kepala Disperpusip Tuban Nur Khamid mengatakan, hadirnya ruang untuk memperbincangkan ilmu pengetahuan dan pengalaman tersebut merupakan tantangan.
”Sebab, podcast merupakan hal baru bagi kami,” ujarnya saat dihubungi Jawa Pos Radar Tuban kemarin (10/3).
Khamid sapaannya menjelaskan, inisiatif instansinya untuk membangun ruang podcast berawal dari diskusi pihaknya dengan Duta Baca Perpustakaan Nasional Gol A Gong ketika bertandang ke Tuban pada Februari lalu.
Berdasar hasil diskusi, instansinya baru menyadari ruang podcast merupakan sarana yang literatif. Bukan sekadar berbincang ngalor-ngidul tanpa tujuan.
”Tentu, proyeksinya nanti yang berbicara di podcast bukan orang sembarangan. Agar ada ilmu yang dilontarkan,” terangnya.
Keberadaan ruang podcast, kata Khamid, sangat paralel dengan tanggung jawab instansinya untuk meningkatkan daya literasi masyarakat Tuban. Utamanya generasi muda.
Dengan hadirnya para narasumber yang berkompeten di bidangnya masing-masing, generasi muda diharapkan bisa mempelajari satu hal positif yang diutarakan narasumber ketika podcast.
Di mana ruang podcast ditempatkan? Mantan kepala Dinas Pendidikan Tuban ini menunjuk satu ruangan di Perpustakaan Umum Daerah (Perpusda) Tuban di Jalan Sunan Kalijaga.
”Sengaja diposkan di situ agar nantinya pengunjung perpustakaan mendapat suguhan yang lebih dari sekadar buku-buku saja,” ujarnya.
Terkait teknis podcast, Khamid mengatakan, institusinya akan membahas lebih lanjut. ”Saat ini fokus pada perencanaan ruang dan perantinya dulu,” ujarnya.
Kepala Bidang Perpustakaan Disperpusip Tuban Susi Sulastri menambahkan, diproyeksi narasumber dalam podcast tersebut adalah para pejabat, tokoh masyarakat, wiraswasta, seniman, wartawan, budayawan, ahli teknik, serta mereka para peraih prestasi.
”Intinya, mereka yang punya keahlian di bidang masing-masing akan diundang menjadi narasumber,” ujarnya.
Setelah ruang podcast berdiri dan perantinya lengkap, lanjut dia, pihaknya segera melakukan pendataan siapa saja yang layak dan berkenan diundang di podcast tersebut. (sab/ds)