‘’Kalau pengerjaan rehab selesainya molor, otomatis pelayanan Puskesmas Tambakboyo di rumah kontrakan kian lama. Kami tidak ingin itu terjadi,’’ tegasnya.
Perlu diketahui, berdasarkan data laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Tuban, proyek rehab Puskesmas Tambakboyo dimulai awal Mei mendatang. Pagu anggarannya Rp 6,8 miliar bersumber dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) 2023.
Pelaksana proyek tersebut CV Surya Kencana Abadi. Rekanan yang beralamat di Desa Pesen, Kecamatan Kanor, Bojonegoro tersebut memenangi lelang dengan nilai penawaran Rp 6,4 miliar.
Suwung dan Mepet Kuburan
ASTUTI merinding saban jaga malam di Puskesmas Tambakboyo yang kini menempati rumah kontrakan di Desa Pabeyan, Kecamatan Tambakboyo.
Pikiran yang berkecamuk pada diri bidan itu terkait hal-hal mistis. Sebab, rumah kontrakan yang disewa puskesmasnya sejak lama suwung alias kosong tak berpenghuni. Bangunan tersebut juga bertetangga dengan tempat pemakaman umum (TPU) desa setempat. Ketakutan Astuti hanya terjadi pada awal menempati.
‘’Setelah selama tiga pekan tidak terjadi hal mistis, kini sudah tak takut lagi,’’ ujarnya tersipu malu saat di temui Jawa Pos Radar Tuban di tempat tugasnya kemarin (10/4).
Sekarang, bidan asal Kecamatan Widang itu sudah bisa beradaptasi dengan suasana dan hal baru di Puskesmas Tambakboyo.
‘’Sudah nyaman sekarang. Biasa-biasa saja,’’ imbuhnya.
Astuti menyebut, secara keseluruhan Puskesmas Tambakboyo sementara ini sudah ideal. Sarana dan prasarana yang sebelumnya tersedia maupun yang baru dibuat sudah membuat pelayanan dasar kesehatan di Puskesmas Tambakboyo terpenuhi.
‘’Pelayanan rawat jalan sejauh ini terbilang lancar, laboratorium dapat beroperasi, kamar obat pun aman,’’ jelasnya.