TUBAN, Radar Tuban – Penyelidikan kasus perusakan Balai Desa Bangunrejo, Kecamatan Soko pada Senin (9/5) sekitar pukul 16.00 mengungkap fakta baru.
Kejadian tersebut diduga akibat pelampiasan emosi sekelompok pemuda asal Kabupaten Bojonegoro yang ditolak menonton pergelaran dangdut di Desa Pandanagung, Kecamatan Soko.
Fakta tersebut disampaikan Kasatreskrim Polres Tuban AKP M. Ghananta kepada awak media kemarin (19/5). Dia mengatakan, untuk sementara polisi mengamankan dua pemuda yang diduga terlibat perusakan tersebut.
Mereka yang berstatus saksi tersebut berinisial R, 16 tahun, dan H, 18 tahun. Keduanya tertinggal di lokasi kejadian setelah teman-temannya melarikan diri. Setelah diamankan warga, mereka diserahkan ke polsek setempat.
Ghananta menyampaikan, Kepala Desa Bangunrejo Warsidin telah meneken perdamaian dengan sekelompok pemuda yang merusak balai desanya tersebut. Ditempuhnya jalan damai tersebut dengan pertimbangan kerusakan balai desa cukup ringan. Hanya neon boks di depan balai desa. Juga bangunan warung di depan balai desa.
Perwira berpangkat balok tiga di pundak ini menerangkan, perusakan balai desa di tepi jalan raya Pakah–—Soko tersebut terjadi ketika sekelompok pemuda bermotor yang ditolak menonton dangdut melintasi kantor desa tersebut.
Mereka yang kecewa melampiaskan emosinya dengan melempari batu kantor desa tersebut. Setelah itu, mereka melarikan diri. (sab/ds)
TUBAN, Radar Tuban – Penyelidikan kasus perusakan Balai Desa Bangunrejo, Kecamatan Soko pada Senin (9/5) sekitar pukul 16.00 mengungkap fakta baru.
Kejadian tersebut diduga akibat pelampiasan emosi sekelompok pemuda asal Kabupaten Bojonegoro yang ditolak menonton pergelaran dangdut di Desa Pandanagung, Kecamatan Soko.
Fakta tersebut disampaikan Kasatreskrim Polres Tuban AKP M. Ghananta kepada awak media kemarin (19/5). Dia mengatakan, untuk sementara polisi mengamankan dua pemuda yang diduga terlibat perusakan tersebut.
Mereka yang berstatus saksi tersebut berinisial R, 16 tahun, dan H, 18 tahun. Keduanya tertinggal di lokasi kejadian setelah teman-temannya melarikan diri. Setelah diamankan warga, mereka diserahkan ke polsek setempat.
Ghananta menyampaikan, Kepala Desa Bangunrejo Warsidin telah meneken perdamaian dengan sekelompok pemuda yang merusak balai desanya tersebut. Ditempuhnya jalan damai tersebut dengan pertimbangan kerusakan balai desa cukup ringan. Hanya neon boks di depan balai desa. Juga bangunan warung di depan balai desa.
- Advertisement -
Perwira berpangkat balok tiga di pundak ini menerangkan, perusakan balai desa di tepi jalan raya Pakah–—Soko tersebut terjadi ketika sekelompok pemuda bermotor yang ditolak menonton dangdut melintasi kantor desa tersebut.
Mereka yang kecewa melampiaskan emosinya dengan melempari batu kantor desa tersebut. Setelah itu, mereka melarikan diri. (sab/ds)