Radartuban.jawapos.com – Setelah ditutup total sejak Sabtu (21/5), akhirnya Jembatan Glendeng bisa dilintasi lagi mulai Senin (11/7) hari ini. Kendati dikhususkan untuk kendaraan roda dua saja, pembukaan akses tersebut patut disyukuri.
Kepala Bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLH Hub) Tuban Imam Isdarmawan mengatakan, selain memulihkan efisiensi transportasi masyarakat Kabupaten Tuban dan Bojonegoro, dibukanya jembatan yang bertengger di bibir Sungai Bengawai Bengawan Solo di Desa Simorejo, Kecamatan Soko, Tuban dan Desa Kalirejo, Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro tersebut akan mengembalikan efisiensi ekonomi.
‘’Masyarakat, utamanya pedagang dan pelajar dapat menghemat biaya untuk membeli bahan bakar,’’ ujarnya ketika dihubungi Jawa Pos Radar Tuban kemarin (10/7).
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman (DPUPR PRKP) Tuban Basdi mengungkapkan hal serupa. Dia menyampaikan, dibukanya Jembatan Glendeng untuk roda dua mulai hari ini memang layak disyukuri. Dia berharap, keresahan dan kekecewaan mayasarakat atas ditutupnya jembatan sepanjang 310 meter tersebut mereda mulai hari ini.
Kapan Jembatan Glendeng dibuka untuk kendaraan roda empat? Basdi mengatakan, hal tersebut belum bisa dipastikan. ‘’Selama kondisi Jembatan Glendeng masih seperti sekarang, kendaraan roda empat tetap dilarang melintas,’’ terangnya.
Pejabat yang tinggal di Jalan Gedongombo, Kecamatan Semanding ini memperkirakan kendaraan roda empat baru diizinkan melintas pada 2023 mendatang. Itu menyusul wacana perbaikan total jembatan pada tahun depan yang terus dibahas Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan Pemkab Tuban dan Bojonegoro.
Basdi belum mengetahui persis siapa yang bakal memperbaiki total jembatan berusia 33 tahun tersebut. Terpenting, lanjut dia, Pemkab Tuban telah menuntaskan tanggung jawab yang ada lebih dulu. ‘’Soal perbaikan total, hingga saat ini masih belum putus. Pihak yang akan bertanggung jawab belum ditentukan oleh provinsi dan bakorwil setempat. Baik Pemkab Tuban dan Bojonegoro, sama-sama berpeluang dan sanggup melaksanakan,’’ tegasnya.
Lebih lanjut bapak dua anak ini mengatakan, pembongkaran barikade bis beton yang memblokade mulut Jembatan Glendeng di sisi utara tidak dilakukan kemarin, tetapi Senin (11/7) hari ini bersamaan dengan pembukaan akses jembatan.
Hal tersebut, kata Basdi, sebagai bentuk seremonial. Hal serupa juga dilakukan Pemkab Bojonegoro terhadap barikade pagar besi yang memblokade mulut Jembatan Glendeng di sisi selatan.
Seperti diketahui, dibukanya Jembatan Glendeng pada hari ini tidak lepas dari peran Pemkab Tuban yang memutuskan kembali memperbaiki jembatan tersebut pada akhir Juni lalu. Perbaikan di masa perawatan tersebut merupakan tanggung jawab CV Dewi Ratih, pelaksana perbaikan yang berakhir Desember 2021. Teknisnya, mempresisikan gelagar atau balok beton horizontal penumpu jembatan sisi utara yang miring setelah diperbaiki. (sab/ds)